Nasib Pagar Laut Tangerang: Antara Pembongkaran dan Polemik Dampak Lingkungan

- Redaksi

Monday, 20 January 2025 - 18:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari berita yang lagi viral, Pemerintah Kota Tangerang saat ini tengah mengevaluasi kelanjutan proyek pagar laut yang sempat menuai kontroversi di kalangan masyarakat.

Proyek ini awalnya dirancang untuk mengatasi persoalan banjir dan abrasi, namun kini menghadapi dilema besar, apakah akan dilanjutkan atau dihentikan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perbedaan pendapat terkait dampak jangka panjang pagar laut menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan ini.

Proyek yang sempat viral di masyarakat ini menarik perhatian berbagai pihak. Beberapa pihak mengusulkan revisi terhadap desain pagar, sementara yang lain mendukung pembongkarannya.

Berikut ini pandangan sejumlah narasumber terkait polemik tersebut:

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengonfirmasi bahwa pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di Kabupaten Tangerang akan tetap dilanjutkan.

Baca Juga :  IHSG BEI Merosot Seiring Tren Pelemahan Pasar Saham Asia dan Global

Keputusan ini, menurutnya, merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Agus menjelaskan bahwa tujuan utama pembongkaran adalah membuka akses laut bagi masyarakat, khususnya nelayan yang selama ini kesulitan mencari ikan akibat terhalang pagar.

Ia menekankan bahwa akses laut harus dikembalikan demi mendukung mata pencaharian nelayan setempat.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono

Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono, meminta agar proses pembongkaran dihentikan sementara.

Wahyu beralasan bahwa pagar laut tersebut masih dalam tahap investigasi dan dianggap sebagai barang bukti yang perlu dijaga.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) untuk membahas penghentian sementara pembongkaran.

Menurut Wahyu, langkah ini penting untuk memastikan semua data terkait pagar laut dapat dikumpulkan dan dianalisis dengan cermat sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

Baca Juga :  Elektabilitas Tiga Capres Dalam Pandangan Pemilih Jenjang Pendidikan

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, tidak mempermasalahkan kelanjutan pembongkaran pagar meskipun kasus ini masih dalam proses investigasi.

Hanif menyatakan bahwa tim forensik telah berhasil mengumpulkan data lingkungan yang diperlukan untuk penelitian dampak lebih lanjut.

Ia menambahkan bahwa barang bukti berupa dokumentasi dan sampel dari lokasi sudah diamankan.

Dengan demikian, pembongkaran pagar tidak akan menghambat proses analisis dampak lingkungan yang tengah dilakukan.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Muda Wira Hady

Proses pembongkaran pagar laut melibatkan kolaborasi antara 600 prajurit TNI Angkatan Laut dan warga setempat.

Laksamana Muda Wira Hady menjelaskan bahwa pembongkaran dimulai dari Pantai Tanjung Pasir hingga Pulau Cangkir, dengan target penyelesaian dalam waktu sepuluh hari.

Baca Juga :  Pencabutan Sertifikat SHGB dan SHM Pagar Laut di Pantura Tangerang: Proses Hukum Berbasis Evaluasi dan Penelitian

Tim pembongkaran menargetkan pencabutan pagar sepanjang dua kilometer setiap harinya.

Kendala utama yang dihadapi adalah kedalaman laut yang dangkal, sehingga penggunaan alat berat tidak dapat dioptimalkan.

Meski begitu, Wira menegaskan bahwa kerja sama dengan nelayan setempat diharapkan dapat mempercepat proses pembongkaran.

Polemik terkait pagar laut di Tangerang menunjukkan adanya perbedaan pandangan di antara pihak-pihak terkait.

Di satu sisi, pembongkaran pagar dianggap sebagai solusi untuk mengembalikan akses laut bagi masyarakat, terutama nelayan.

Namun di sisi lain, ada kekhawatiran terhadap dampak lingkungan serta pentingnya menjaga barang bukti untuk investigasi.

Keputusan akhir mengenai kelanjutan atau penghentian proyek ini akan sangat menentukan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah bijak dengan mempertimbangkan berbagai aspek demi kepentingan bersama.***

Berita Terkait

Bocoran Gaji ke-13 PNS 2025: Prediksi dan Komponennya
BREAKING NEWS! Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Dunia, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Warga Hadang Truk Sampah, Pemkab: Lokasi Jauh dari Permukiman
DPR Minta Kasus Pembakaran Kantor KPU Buru Diusut Tuntas, Termasuk Penyelewengan Dana Pemilu
Paus Fransiskus Tegaskan Seruan Gencatan Senjata dan Kedamaian di Gaza
Paus Tawadros II Sebut Serangan Israel di Gaza Sebagai Bentuk Ketidakadilan
Rayakan Hari Kartini, Bus Transjakarta Gratiskan Penumpang Perempuan
KPK Belum Bawa Motor Royal Enfield Milik Ridwan Kamil

Berita Terkait

Monday, 21 April 2025 - 17:46 WIB

Bocoran Gaji ke-13 PNS 2025: Prediksi dan Komponennya

Monday, 21 April 2025 - 17:02 WIB

BREAKING NEWS! Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Dunia, Paus Fransiskus Meninggal Dunia

Monday, 21 April 2025 - 09:51 WIB

Warga Hadang Truk Sampah, Pemkab: Lokasi Jauh dari Permukiman

Monday, 21 April 2025 - 09:47 WIB

DPR Minta Kasus Pembakaran Kantor KPU Buru Diusut Tuntas, Termasuk Penyelewengan Dana Pemilu

Monday, 21 April 2025 - 09:45 WIB

Paus Fransiskus Tegaskan Seruan Gencatan Senjata dan Kedamaian di Gaza

Berita Terbaru

Bocoran Gaji ke-13 PNS 2025

Berita

Bocoran Gaji ke-13 PNS 2025: Prediksi dan Komponennya

Monday, 21 Apr 2025 - 17:46 WIB