Pemerintah Evaluasi Proyek PIK 2, Fokus pada Ekowisata, Bukan Pagar Laut Misterius

- Redaksi

Monday, 20 January 2025 - 15:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pagar yang melintas di laut (Dok. Ist)

Pagar yang melintas di laut (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto akan mengevaluasi proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang digarap oleh Agung Sedayu Group, milik Sugianto Kusuma alias Aguan.

Namun, evaluasi ini bukan karena polemik pagar laut misterius sepanjang 30 kilometer di Kabupaten Tangerang.

Menurut Haryo Limanseto, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, PIK 2 yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) adalah kawasan pesisir tropis atau tropical coastland.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menegaskan bahwa evaluasi hanya dilakukan pada kawasan yang ditetapkan sebagai PSN, bukan terkait keberadaan pagar laut.

PIK 2, yang mencakup area seluas 1.755 hektare, dirancang menjadi kawasan hijau (green area) dan kota ramah lingkungan (eco city).

Baca Juga :  Link Streaming Myanmar VS Timnas Indonesia Piala AFF 2024

Proyek ini diharapkan menjadi destinasi pariwisata baru yang berbasis ekowisata, seperti wisata mangrove, yang juga berfungsi sebagai perlindungan alami kawasan pesisir.

Haryo menjelaskan bahwa pengembangan kawasan ini menggunakan dana investasi swasta, bukan dari APBN.

Nilai investasi proyek mencapai Rp65 triliun, dengan potensi menciptakan 6.235 lapangan kerja langsung dan 13.550 pekerjaan tambahan sebagai efek pengganda ekonomi.

“Luas kawasan (PIK 2) yang akan dikembangkan sebagai PSN hanya 1.755 hektare dan tentunya sama sekali tidak terkait dengan keberadaan pagar laut yang akhir-akhir ini sering diberitakan,” kata Haryo dalam rilis resmi, Minggu (19/1).

Sementara itu, pagar laut sepanjang 30 kilometer di Kabupaten Tangerang menjadi sorotan.

Baca Juga :  Dewan Pers Kecam Teror Kepala Babi ke Tempo, Jurnalis Diminta Tetap Berani

Pagar ini melewati wilayah pesisir 16 desa di 6 kecamatan, yang berdampak pada aktivitas 3.888 nelayan dan 502 pembudidaya ikan di sekitar kawasan tersebut. Ombudsman RI memperkirakan kerugian mencapai Rp9 miliar akibat pembangunan pagar ini.

Namun, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengungkap bahwa pagar laut itu berada di lahan yang telah memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB).

Sertifikat ini dimiliki oleh dua perusahaan: PT Intan Agung Makmur (234 bidang tanah) dan PT Cahaya Inti Sentosa (20 bidang tanah).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa evaluasi PSN akan tetap difokuskan pada pengembangan ekowisata PIK 2, tanpa kaitan dengan isu pagar laut.

Dengan adanya evaluasi ini, pemerintah berharap proyek PIK 2 tetap berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung pariwisata hijau dan meningkatkan ekonomi lokal.

Berita Terkait

Mbok Yem Meninggal Dunia, Warung Gunung Lawu Kehilangan Sosok Legendaris
Mulai 1 Mei 2025, Beli BBM di Jakarta Dikenakan Pajak 10%
Berapa Biaya Nembak SIM C? Risiko dan Konsekuensi yang Perlu Diketahui
Brebes Dilanda Fenomena Tanah Bergerak, Kemensos Kirim Bantuan
SMP Katolik di Ponorogo Gelar Ibadah Arwah guna Kenang Arwah Paus Fransiskus
Presiden Prabowo Subianto Bakal Kirim Perwakilan untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Hakim Eko Aryanto yang Tangani Harvey Moeis Dimutasi ke PN Sidoarjo
Tawuran Pelajar Pecah di Jatinegara, 20 Remaja Diamankan Polisi

Berita Terkait

Wednesday, 23 April 2025 - 17:15 WIB

Mbok Yem Meninggal Dunia, Warung Gunung Lawu Kehilangan Sosok Legendaris

Wednesday, 23 April 2025 - 15:18 WIB

Mulai 1 Mei 2025, Beli BBM di Jakarta Dikenakan Pajak 10%

Wednesday, 23 April 2025 - 15:01 WIB

Berapa Biaya Nembak SIM C? Risiko dan Konsekuensi yang Perlu Diketahui

Wednesday, 23 April 2025 - 10:49 WIB

Brebes Dilanda Fenomena Tanah Bergerak, Kemensos Kirim Bantuan

Wednesday, 23 April 2025 - 10:45 WIB

SMP Katolik di Ponorogo Gelar Ibadah Arwah guna Kenang Arwah Paus Fransiskus

Berita Terbaru

Cara Mudah Daftar Shopee Food untuk Mitra Bisnis

Teknologi

Cara Mudah Daftar Shopee Food untuk Mitra Bisnis

Wednesday, 23 Apr 2025 - 15:23 WIB

Beli BBM di Jakarta Dikenakan Pajak 10%

Berita

Mulai 1 Mei 2025, Beli BBM di Jakarta Dikenakan Pajak 10%

Wednesday, 23 Apr 2025 - 15:18 WIB

berapa ukuran cetak kartu UTBK 2025

Pendidikan

Jangan Sampai Salah! Ini Ukuran Cetak Kartu UTBK 2025 yang Benar

Wednesday, 23 Apr 2025 - 15:11 WIB