SwaraWarta.co.id – Jalan penghubung antara Dusun Dayakan, Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, dan Desa Wates, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, terus tergerus longsor.
Warga yang melintas merasa khawatir karena jalan yang mereka lewati bisa longsor kapan saja. Kejadian longsor ini sudah berlangsung selama 10 tahun terakhir, perlahan-lahan mengikis jalan utama yang sering dilalui warga kedua desa.
Menurut Edi Purwanto, warga setempat, kendaraan roda empat sudah tidak bisa melewati jalan tersebut. Sementara itu, warga menggunakan jembatan kayu sementara untuk sepeda motor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini roda empat sudah tidak bisa lewat, untuk sementara warga buat jembatan dari kayu untuk lalu lintas sepeda motor,” jelas warga setempat, Edi Purwanto kepada wartawan, Rabu (15/1)
Edi juga menambahkan bahwa saat ini, jalan yang dulu selebar dua meter, kini hanya tersisa satu meter saja. Dengan musim hujan yang terus berlangsung, longsor semakin parah, memperlebar kerusakan pada badan jalan.
Meski jalan ini merupakan jalan utama yang menghubungkan kedua desa, sayangnya belum ada perbaikan dari pemerintah. Oleh karena itu, warga melakukan gotong royong dengan membangun jembatan kayu sebagai solusi sementara.
Khamsi, salah satu warga lainnya, mengatakan bahwa dia lebih memilih berjalan kaki karena takut melintas menggunakan motor di jalan yang sudah rusak.
Kepala Desa Wagir Lor, Sumono, mengonfirmasi bahwa jalan tersebut sering terdampak longsor. Sebelumnya, warga telah melakukan perbaikan secara swadaya dengan membangun talud dan memasang karung pasir untuk mencegah longsor lebih parah.
“Langkah-langkah seperti pembangunan talud dan pemasangan karung pasir sudah dilakukan untuk mencegah longsor lebih parah. Namun, tingginya intensitas hujan membuat jalan kembali terkikis,” imbuh Sumono.
“Kami sudah melaporkan kondisi jalan ini ke pihak terkait. Harapannya, ada langkah cepat untuk memperbaikinya secara permanen,” pungkas Sumono