SwaraWarta.co.id – Diberitakan bahwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,4 mengguncang wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, pada Senin pagi, 6 Januari 2025.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpusat di laut, sekitar 122 kilometer di barat daya Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan kedalaman hanya 6 kilometer, gempa ini tergolong dangkal.
Peristiwa ini terjadi pada pukul 07.44 WIB dan dilaporkan oleh BMKG Yogyakarta melalui kanal resminya.
Meski kekuatannya relatif kecil, beberapa warga di sekitar lokasi dilaporkan merasakan getaran.
Dampai saat ini, belum ada laporan akan kerusakan bangunan dan infrastruktur lainnya, maupun korban jiwa.
BMKG menegaskan bahwa gempa berkedalaman rendah seperti ini biasanya tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Namun, masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir tetap diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi guna menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Wilayah Gunungkidul terletak di zona subduksi, menjadikannya salah satu daerah yang rawan aktivitas seismik.
Oleh karena itu, memahami langkah-langkah mitigasi bencana menjadi hal yang sangat penting.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk mengetahui cara bertindak saat gempa terjadi, seperti mencari tempat yang aman, melindungi kepala, dan menjauhi area yang berisiko runtuh.
Edukasi terkait mitigasi gempa bumi perlu terus ditingkatkan agar masyarakat dapat menghadapi situasi darurat dengan tenang dan terorganisir.
Selain itu, peran komunitas lokal dalam menyebarkan informasi yang akurat sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran berita hoaks yang dapat memicu kepanikan.
Meski gempa kali ini tidak menimbulkan dampak serius, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Aktivitas seismik di kawasan ini terus dipantau secara intensif, dan setiap perkembangan akan disampaikan melalui saluran resmi BMKG.
Untuk mengurangi risiko, masyarakat diimbau untuk selalu mempersiapkan diri dengan langkah-langkah antisipasi.
Misalnya, memastikan struktur bangunan tempat tinggal cukup kuat, menyiapkan tas darurat, serta memahami jalur evakuasi di sekitar tempat tinggal.
BMKG mengimbau warga untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya.
Seluruh data terkait gempa ini dapat diakses melalui portal resmi BMKG atau media terpercaya.
Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat dan tidak terjebak dalam kepanikan akibat berita palsu.
Gunungkidul memang kerap menjadi wilayah yang mengalami gempa karena posisinya di zona subduksi aktif.
Namun, dengan kesiapan dan pemahaman mitigasi bencana yang baik, dampak dari peristiwa ini dapat diminimalkan.
Gempa magnitudo 2,4 yang mengguncang Gunungkidul pada pagi hari ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Masyarakat di Yogyakarta dan sekitarnya diharapkan tetap tenang dan waspada, sembari mengikuti panduan keselamatan yang diberikan oleh pihak berwenang.
Dengan edukasi dan kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, risiko akibat gempa dapat ditekan seminimal mungkin.
Tetap waspada, siaga, dan pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi untuk menghadapi potensi bencana di masa mendatang.***