Apa Penyebab Panu dan Bagaimana Cara Atasinya

- Redaksi

Friday, 3 January 2025 - 03:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar : Freepik

Gambar : Freepik

Swarawarta.co.id – Panu, atau dikenal sebagai tinea versicolor, adalah infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan munculnya bercak-bercak dengan warna berbeda dari kulit asli.

Panu sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Memahami penyebab dan cara mengatasi panu sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit.

Panu menurut pafikabupatensiak.org bisa disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia di permukaan kulit.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jamur ini sebenarnya merupakan flora normal yang hidup di kulit manusia tanpa menimbulkan masalah. Namun, dalam kondisi tertentu, pertumbuhannya dapat menjadi tidak terkendali dan menyebabkan infeksi.

Faktor yang memengaruhi pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia menurut pafikabupatennatuna.org adalah lingkungan yang panas dan lembap, kulit berminyak, keringat berlebih, perubahan hormon, serta sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca Juga :  Sering jadi Oleh-oleh Khas Malang, Begini Cara Membuat Kripik Apel

Tinggal di daerah dengan iklim panas dan lembap, atau memiliki kebiasaan yang menyebabkan kulit sering berkeringat, dapat meningkatkan risiko berkembangnya panu. Gejala panu ditandai dengan munculnya bercak-bercak pada kulit yang berbeda warna dari kulit asli.

Warna bercak ini bisa lebih terang atau lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya. Bercak sering muncul di area seperti punggung, dada, leher, dan lengan atas.

Selain perubahan warna, panu juga dapat menyebabkan rasa gatal, terutama saat kulit berkeringat. Untuk mendiagnosis panu, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dengan mengamati bercak pada kulit.

Dalam beberapa kasus, sampel kulit dapat diambil untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium guna memastikan diagnosis. Pengobatan panu umumnya melibatkan penggunaan obat antijamur.

Baca Juga :  Pada Dasarnya UMKM Mempunyai Sejumlah Karakteristik yang Berbeda Dengan Usaha Besar, Berikan Analisa Anda Mengenai Karakteristik Dari UMK

Untuk kasus ringan, menurut pafikabupatenkarimun.org, obat antijamur topikal seperti krim atau lotion yang mengandung selenium sulfida atau ketoconazole dapat digunakan. Pengobatan ini dilakukan selama beberapa minggu hingga gejala mereda.

Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat antijamur oral. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan, meskipun gejala sudah membaik. Konsistensi dalam pengobatan adalah kunci untuk menghilangkan infeksi secara menyeluruh.

Langkah pencegahan juga sangat penting untuk menghindari kambuhnya panu. Dilasir dari pafikajen.org, yang paling mudah adalah dengan menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur dapat membantu mencegah pertumbuhan jamur.

Menghindari pakaian ketat dan memilih bahan yang dapat menyerap keringat juga sangat disarankan. Paparan panas berlebih, seperti beraktivitas terlalu lama di bawah sinar matahari, sebaiknya dihindari. Selain itu, menggunakan produk antijamur secara berkala juga dapat menjadi langkah pencegahan bagi mereka yang rentan terhadap panu. Meskipun panu tidak berbahaya, kondisi ini dapat memengaruhi penampilan dan kenyamanan seseorang.

Baca Juga :  Toning Rambut Hitam: Cara dan Manfaatnya

Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala panu untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dengan perawatan dan langkah pencegahan yang tepat, panu dapat diatasi dan dicegah agar tidak kambuh lagi. Kesehatan dan penampilan kulit yang terjaga adalah kunci untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Berita Terkait

Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya!
Bahaya Minuman Berperasa bagi Anak-anak, Hih Serem!
Kenapa Pendaki Bisa Alami Halusinasi Saat Mendaki?
Inilah Sederet Efek Banjir bagi Kesehatan Kulit Manusia
Apa itu Hipertermia yang Sering Dialami Pendaki Gunung?
Kenapa Habis Makan Selalu Ngantuk? Begini Alasannya!
Perlukah Kita Akan Validasi dari Orang Lain?
Influencer Thailand Tewas Setelah Tantangan Minum Sebotol Wiski 350ml di Bangkok

Berita Terkait

Saturday, 4 January 2025 - 15:19 WIB

Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya!

Friday, 3 January 2025 - 04:01 WIB

Bahaya Minuman Berperasa bagi Anak-anak, Hih Serem!

Friday, 3 January 2025 - 03:51 WIB

Apa Penyebab Panu dan Bagaimana Cara Atasinya

Friday, 3 January 2025 - 03:42 WIB

Kenapa Pendaki Bisa Alami Halusinasi Saat Mendaki?

Friday, 3 January 2025 - 03:40 WIB

Inilah Sederet Efek Banjir bagi Kesehatan Kulit Manusia

Berita Terbaru

Berita

Eks Suami Dijatuhi Pidana 4,5 Tahun, Cut Intan Akui Puas

Wednesday, 8 Jan 2025 - 09:52 WIB