Penjual telur asin di Brebes (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Di jalur Pantura Brebes, Jawa Tengah, terdapat pusat oleh-oleh khas Brebes yang ramai dikunjungi pemudik yang akan kembali ke Jakarta.
Berkumpul di toko-toko yang menjual berbagai makanan khas Brebes seperti telur asin, bandeng presto, bawang goreng, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyaknya pemudik yang mampir ke toko-toko tersebut menyebabkan jalanan di Desa Pebatan menjadi padat dan terisi kendaraan yang parkir.
Petugas parkir pun harus sigap mengatur posisi agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Produk makanan yang banyak diburu oleh pembeli adalah telur asin. Ratna, salah seorang pemudik mengaku selalu mampir di Brebes jika pulang mudik dari kampung halamannya di Jawa Tengah.
Ratna mengatakan telur asin khas Brebes mempunyai rasa yang khas. Sehingga ia selalu membeli untuk oleh-oleh, baik untuk dirinya maupun untuk tetangga.
Baca Juga:
Arus Mudik dari Jawa Menuju Sumatra Kian Padat, Ini Kata ASDP
“Selalu beli telur asin kalau habis mudik untuk keluarga dan tetangga. Enak dan rasanya khas karena asli,” ucap Ratna ditemui di sentra oleh-oleh, Sabtu (13/4/2024).
Saat balik ke Jakarta, Ratna tidak hanya membeli telur asin. Ia juga memborong bandeng presto.
“Suka sama bandeng presto, praktis tinggal goreng. Dimakan sama nasi saja nikmat,” lanjutnya
Ratna mengatakan, bandeng presto dengan duri yang lembut ini rasanya nikmat jika disantap dengan nasi putih dicocol sambal atau kecap.
Denny Bagus Purnama, salah satu pemilik toko oleh-oleh, menyampaikan omzet penjualan telur asinnya sangat meningkat sejak hari pertama setelah Lebaran. Denny mengatakan, setiap harinya selama mudik-balik, telur dagangannya selalu laris.
Selama momen Lebaran, Denny bisa menjual 40 ribu butir telur asin setiap harinya. Sementara untuk hari biasa, ia biasanya bisa menjual hingga 10 ribu butir per hari.
“Sejak hari pertama sudah mulai ramai. Dalam sehari mencapai 40.000 butir. Biasanya rata rata 10.000 butir,” tutur Denny
Kenaikan omzet juga dirasakan oleh Watri (61), pedagang telur asin eceran. Pada musim Lebaran ini, ia membuka lapak kecil di pinggir Pantura menjual telur asin dan bawang merah.
Watri mengatakan bisa menjual sampai 100 butir telur setiap harinya, sedangkan sebelum Lebaran, ia hanya bisa menjual 15-20 butir setiap harinya.