Houthi Ancam Kepentingan AS di Timur Tengah Jika Serangan ke Yaman Berlanjut

- Redaksi

Wednesday, 25 December 2024 - 19:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari mancanegara, kelompok Houthi di Yaman, yang dikenal mendapat dukungan dari Iran, mengeluarkan ancaman terhadap kepentingan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah.

Peringatan ini disampaikan oleh Mohammed Ali al-Houthi, salah satu anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi, melalui sebuah video yang diunggah di platform X pada Selasa, 24 Desember 2024.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam video tersebut, al-Houthi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan untuk menyerang aset-aset penting milik AS di wilayah tersebut jika serangan terhadap Yaman terus berlangsung.

Ia juga menyoroti keterlibatan Amerika dalam konflik di kawasan, khususnya di Gaza dan Yaman.

Menurutnya, serangan terhadap kedua wilayah tersebut harus dihentikan, atau pihak Houthi akan mengambil langkah-langkah yang lebih agresif untuk menunjukkan sikap mereka.

Baca Juga :  Serangan Israel Terhadap Fasilitas Nuklir Iran Picu Ketegangan di Timur Tengah

Ancaman ini muncul di tengah klaim Houthi bahwa mereka telah berhasil menembak jatuh sebuah jet tempur F-18 milik AS.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu, tanggal 22 Desember 2024 yang lalu, terjadi di Laut Merah.

Kelompok Houthi menyatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan delapan rudal jelajah dan 17 drone, yang diarahkan langsung ke kapal induk AS.

Jet tempur tersebut dikabarkan jatuh ketika kapal perusak AS mencoba mencegat serangan tersebut.

Namun, Komando Pusat AS (CENTCOM) memberikan pernyataan berbeda terkait insiden itu.

Mereka menyebutkan bahwa jet tempur F/A-18 milik Angkatan Laut AS jatuh akibat kesalahan dari pihak mereka sendiri, bukan karena serangan langsung dari Houthi.

Baca Juga :  Terlilit Hutang, Boeing Bakal Lakukan PHK Karyawan

Sementara itu, situasi di Yaman semakin memanas dengan adanya serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat tempur Israel.

Kemudian, pada hari Kamis yang lalu, Israel telah melancarkan serangan ke kota pelabuhan Al-Hudaydah dan juga ibu kota Sanaa.

Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas serangan drone dan rudal yang diluncurkan oleh Houthi.

Gelombang serangan udara dari Israel ini bukanlah yang pertama. Sejak Juli 2024, Tel Aviv telah melancarkan serangkaian serangan terhadap lokasi-lokasi yang dikuasai Houthi di Yaman.

Houthi sendiri mengklaim bahwa aksi mereka, termasuk penargetan kapal-kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah, adalah bentuk dukungan terhadap Gaza.

Mereka menyatakan solidaritasnya terhadap rakyat Gaza yang menjadi korban konflik berkepanjangan dengan Israel.

Baca Juga :  Artis Rio Reifan Kembali Tersandung Kasus Narkoba, Begini Faktanya!

Di Gaza, situasi kemanusiaan semakin memburuk. Lebih dari 45.200 orang dilaporkan tewas akibat konflik yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Houthi menyebut serangan mereka sebagai upaya untuk menekan Israel dan menghentikan apa yang mereka sebut sebagai “perang genosida” terhadap rakyat Palestina.

Ketegangan yang melibatkan Houthi, AS, dan Israel ini menunjukkan kompleksitas konflik di Timur Tengah.

Dengan ancaman yang terus meningkat dari berbagai pihak, kawasan ini menghadapi risiko eskalasi yang lebih besar.***

Berita Terkait

GTA, Drama di Komunitas Rockstar: Kebocoran Dokumen Lama dan Protes Terhadap Kolektor Kontroversial
Wayne Gretzky Sebagai Pemimpin Masa Depan Kanada? Usulan Mengejutkan Donald Trump Picu Perdebatan
Yasonna Laoly Dicegah ke Luar Negeri, PDIP : Alasan Tidak Jelas
BGN Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Bebas Biaya, Isu Pungli Hoaks
Ruang Kelas MTS di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang
Ritual Wulan Kapitu Tengger: Pembatasan Akses Wisata Bromo Dimulai
Ditetapkan jadi Tersangka oleh KPK, Hasto Angkat Bicara
Hasto Kristiyanto dan Yasonna Laoly Dicegah ke Luar Negeri, PDIP Bilang Begini

Berita Terkait

Thursday, 26 December 2024 - 19:18 WIB

GTA, Drama di Komunitas Rockstar: Kebocoran Dokumen Lama dan Protes Terhadap Kolektor Kontroversial

Thursday, 26 December 2024 - 19:00 WIB

Wayne Gretzky Sebagai Pemimpin Masa Depan Kanada? Usulan Mengejutkan Donald Trump Picu Perdebatan

Thursday, 26 December 2024 - 18:08 WIB

Yasonna Laoly Dicegah ke Luar Negeri, PDIP : Alasan Tidak Jelas

Thursday, 26 December 2024 - 18:02 WIB

Ruang Kelas MTS di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang

Thursday, 26 December 2024 - 17:55 WIB

Ritual Wulan Kapitu Tengger: Pembatasan Akses Wisata Bromo Dimulai

Berita Terbaru

Entertainment

Squid Game 2: Misi Baru Gi-hun dalam Kompetisi Maut

Thursday, 26 Dec 2024 - 18:48 WIB

Yasonna Laoly (Dok. Ist)

Berita

Yasonna Laoly Dicegah ke Luar Negeri, PDIP : Alasan Tidak Jelas

Thursday, 26 Dec 2024 - 18:08 WIB