China Hentikan Pinjaman Baru ke Kamboja pada 2024, Ada Apa?

- Redaksi

Wednesday, 18 December 2024 - 19:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Data dari Kementerian Keuangan Kamboja menunjukkan bahwa China belum menyetujui pinjaman baru untuk negara tersebut selama sembilan bulan pertama tahun 2024.

Padahal, dalam beberapa tahun terakhir, China menjadi kreditor utama bagi Kamboja.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penurunan pendanaan ini mungkin mencerminkan pendekatan China yang lebih hati-hati dalam berinvestasi di Kamboja, terutama setelah sejumlah proyek infrastruktur di negara Asia Tenggara itu dinilai belum berhasil.

Berdasarkan data pemerintah Kamboja, China menyumbang lebih dari sepertiga dari total utang luar negeri Kamboja yang mencapai $11,6 miliar.

Namun, dari Januari hingga September 2024, tidak ada pinjaman baru yang disepakati, berbeda dengan periode yang sama tahun lalu ketika China memberikan hampir $212 juta.

Baca Juga :  Biden Ikut Mengomentari Kasus Penembakan Donald Trump di Pennsylvania

Ketika ditanya soal penghentian pinjaman ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China tidak memberikan tanggapan langsung.

Namun, pada 11 Desember, ia menegaskan hubungan erat antara kedua negara.

“China dan Kamboja adalah teman yang tak terpisahkan. Kami akan terus memperkuat kerja sama dan mendukung pembangunan serta peningkatan kesejahteraan rakyat Kamboja,” ujarnya.

Di sisi lain, juru bicara Kementerian Keuangan Kamboja, Meas Soksensan, juga tidak memberikan komentar langsung mengenai data pinjaman tersebut.

Namun, dalam sebuah unggahan di Facebook pada Minggu lalu, ia membantah informasi yang menyebutkan bahwa China menghentikan pemberian pinjaman kepada Kamboja.

Ia juga menyebutkan bahwa Kamboja masih memiliki banyak proyek yang sedang dalam tahap evaluasi dan akan segera mendapatkan pendanaan, termasuk hibah dan pinjaman konsesional.

Baca Juga :  Menteri Keuangan Menyatakan 3 Tahun Terakhir (2021, 2022, dan 2023) Menjadi Tahun Penerimaan Pajak di Atas 100%

Tetapi, ia tidak merinci data resmi yang menunjukkan tidak adanya pinjaman baru dari China selama tahun ini.

Meski demikian, penghentian pinjaman baru dari China tidak memengaruhi total pembiayaan yang diterima Kamboja secara keseluruhan.

Negara tersebut tetap mendapatkan pinjaman sekitar $1 miliar dari berbagai kreditor lain, jumlah yang hampir setara dengan pinjaman yang diterima pada periode yang sama tahun lalu.

World Bank menjadi pemberi pinjaman terbesar bagi Kamboja pada tahun 2024, dengan total pembiayaan sebesar $564 juta.

Jepang berada di posisi kedua dengan pinjaman senilai $262 juta. Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, China merupakan kreditor terbesar di antara negara mitra, dengan total pinjaman lebih dari $300 juta sepanjang tahun.

Baca Juga :  Timnas Indonesia Kalah dari China: Pertandingan Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Tanpa Kemenangan

World Bank pada tahun yang sama memberikan pinjaman sebesar setengah miliar dolar, menjadikannya sebagai kreditor terbesar secara keseluruhan.

Pada tahun 2022, China menduduki puncak daftar kreditor Kamboja dengan total pinjaman $567 juta, diikuti oleh Jepang dan Asian Development Bank.

Penurunan signifikan dalam pembiayaan China pada 2024 ini menimbulkan pertanyaan mengenai arah hubungan keuangan kedua negara di masa depan.***

Berita Terkait

Gregory Hendra Lembong: Kandidat Kuat Direktur Utama Baru BCA
Mendagri Tito Karnavian Kritik Penggunaan Anggaran Program Stunting yang Tidak Tepat Sasaran
Kenaikan Upah Minimum 6,5 Persen: Dorongan Baru untuk Stabilitas Ekonomi dan Daya Beli
Australia Tarik Tiga Varian Indomie dari Peredaran karena Masalah Label Alergen
Kontroversi Produk DNA Salmon: Klarifikasi dan Permintaan Maaf dr. Richard Lee
OJK Papua Cabut Izin Usaha BPR Arfak Indonesia akibat Masalah Keuangan
Pemkab Bekasi Resmi Luncurkan Shuttle K-99 untuk Rute Jababeka-Stasiun Cikarang
Toyota Dukung Penerapan B40 dengan Kendaraan Ramah Lingkungan

Berita Terkait

Wednesday, 18 December 2024 - 19:26 WIB

Gregory Hendra Lembong: Kandidat Kuat Direktur Utama Baru BCA

Wednesday, 18 December 2024 - 19:19 WIB

China Hentikan Pinjaman Baru ke Kamboja pada 2024, Ada Apa?

Wednesday, 18 December 2024 - 19:14 WIB

Mendagri Tito Karnavian Kritik Penggunaan Anggaran Program Stunting yang Tidak Tepat Sasaran

Wednesday, 18 December 2024 - 19:08 WIB

Australia Tarik Tiga Varian Indomie dari Peredaran karena Masalah Label Alergen

Wednesday, 18 December 2024 - 19:06 WIB

Kontroversi Produk DNA Salmon: Klarifikasi dan Permintaan Maaf dr. Richard Lee

Berita Terbaru

Cara Download Lagu Youtube ke Lagu Mp3 Tanpa Aplikasi

Teknologi

Cara Download Lagu Youtube ke Lagu Mp3 Tanpa Aplikasi dengan Mudah

Wednesday, 18 Dec 2024 - 20:37 WIB

Berita

Gregory Hendra Lembong: Kandidat Kuat Direktur Utama Baru BCA

Wednesday, 18 Dec 2024 - 19:26 WIB

Berita

China Hentikan Pinjaman Baru ke Kamboja pada 2024, Ada Apa?

Wednesday, 18 Dec 2024 - 19:19 WIB