Ilustrasi Rahwana dan Sinta ( Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Rahwana dan Sinta menjadi dongeng atau cerita yang hingga kini masih menyita perhatian banyak orang.
Cerita turun temurun terkait Rahwana dan Sinta sejatinya memang susah dilogika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terlepas dari itu, kisah Rahwana dan Sinta menyimpan berbagai hal yang simpang siur.
BACA JUGA: Ubud Art Market, Surga Bagi Para Pecinta Karya Seni Berkualitas Tinggi
Rahwana dikenal sebagai sosok yang menculik Sinta, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa Rahwana tidak pernah menyentuh atau menodai Sinta, bahkan memuliakannya di istananya dan menjadikannya ratu yang mulia.
Namun, pandangan ini menimbulkan pandangan negatif terhadap Rama, suami Sinta, yang mempertanyakan kesucian Sinta dan meminta Sinta membuktikannya.
BACA JUGA: Museum Seni Rupa dan Keramik beserta 500 Koleksi Penting yang Ada di Dalamnya
Ini membagi publik menjadi dua tim: #TimRama dan #TimRahwana. #TimRama mengatakan bahwa Rama hanya meminta Sinta membuktikan kesucian untuk membuat rakyatnya percaya bahwa Sinta masih suci, dan Rama sendiri mempercayai kesuciannya.
BACA JUGA: Ciputra Artpreneur: 4 Hal Menarik untuk Dinikmati, dari Museum hingga Galeri Seni
Sementara #TimRahwana mengatakan bahwa Rama meminta hal itu untuk melindungi nama baik keluarganya dan menjaga nilai moral yang diakui.
Tim terakhir menyatakan bahwa Rahwana tidak hanya menjadi ‘penjahat’, tetapi juga memiliki sisi manusiawi dan cinta yang mendalam.
BACA JUGA: Museum Tsunami Aceh, dan 9 Area yang Bisa Dinikmati oleh Para Pengunjung Saat Lebaran
Namun, #TimRama berpendapat bahwa Rahwana meromantisasi ‘penjahat‘. Tegang antara kedua kubu ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana masyarakat modern mendefinisikan karakteristik dalam kisah tersebut.
Mungkin sejarah memiliki sudut pandang yang berbeda. Kisah ini menjadi perdebatan yang kompleks dan terus memicu debat di tengah perubahan pandangan terhadap moralitas, keadilan, dan makna cinta dalam dinamika hubungan manusia.