SwaraWarta.co.id – Perusahaan roket milik Elon Musk, SpaceX, baru saja mencapai kesepakatan penting dengan para investornya.
Mereka sepakat membeli saham dari para karyawan, yang memberikan valuasi perusahaan sebesar US$350 miliar atau sekitar Rp5.579 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesepakatan ini sekaligus mencerminkan peningkatan signifikan dalam nilai SpaceX dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan email internal yang dilihat Bloomberg, harga saham SpaceX kini mencapai US$185 per lembar, naik tajam dari US$112 beberapa bulan sebelumnya.
Ini menunjukkan minat pasar yang terus meningkat terhadap perusahaan tersebut.
Dalam transaksi ini, SpaceX bersama para investornya dilaporkan akan membeli saham karyawan hingga senilai US$1,25 miliar, di mana perusahaan sendiri menawarkan untuk membeli saham senilai US$500 juta.
Investor besar yang mendukung SpaceX mencakup Baillie Gifford, perusahaan investasi asal Inggris, dan Sequoia Capital, perusahaan modal ventura berbasis di Amerika Serikat.
Keduanya dikenal memiliki rekam jejak yang solid dalam mendukung inovasi teknologi.
Penilaian terbaru SpaceX hampir dua kali lipat dibandingkan valuasi tahun lalu, yang saat itu dipatok sekitar US$180 miliar melalui penjualan saham karyawan lainnya.
Kenaikan drastis ini menggambarkan optimisme pasar terhadap potensi jangka panjang SpaceX, yang tidak hanya fokus pada peluncuran roket, tetapi juga proyek ambisius seperti pengembangan jaringan internet satelit Starlink.
Elon Musk, sebagai pemilik mayoritas dengan 42% saham, terus memainkan peran kunci dalam mendorong kemajuan SpaceX.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini telah mencatat berbagai pencapaian monumental dalam eksplorasi antariksa dan teknologi penerbangan luar angkasa.
Kekayaan pribadi Elon Musk juga terus meningkat seiring kesuksesan bisnisnya. Saat ini, menurut Bloomberg, kekayaan bersih Musk diperkirakan mencapai US$384 miliar, menjadikannya individu terkaya di dunia.
Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikan 13% sahamnya di Tesla, yang merupakan perusahaan mobil listrik terkemuka di dunia.
Selain Tesla dan SpaceX, Musk juga terlibat dalam berbagai usaha lain. Startup kecerdasan buatan yang didirikannya, xAI, kini bernilai sekitar US$50 miliar, meskipun baru berusia kurang dari dua tahun.
Sementara itu, perusahaan implan otak Neuralink, yang mengembangkan teknologi revolusioner untuk komunikasi antara manusia dan mesin, dilaporkan memiliki valuasi sebesar US$8 miliar.
Musk juga memiliki perusahaan media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini berganti nama menjadi X.
Ia membeli platform tersebut dengan harga US$44 miliar, meskipun valuasinya telah menurun akibat penarikan pengiklan besar-besaran.
Namun, kehadiran Musk di X, di mana ia memiliki lebih dari 200 juta pengikut, tetap memberikan pengaruh signifikan.
Menariknya, Musk juga terlibat dalam dinamika politik, terutama menjelang pemilihan presiden AS.
Kehadirannya di media sosial menjadi alat penting dalam mendistribusikan pesan politik tertentu, termasuk dukungan terhadap mantan Presiden Donald Trump.
Lonjakan valuasi SpaceX dan pertumbuhan kekayaan Elon Musk mencerminkan pengaruh besar yang dimilikinya di dunia bisnis dan teknologi.
Dengan portofolio yang mencakup eksplorasi luar angkasa, kecerdasan buatan, implan otak, dan media sosial, Musk terus membuktikan dirinya sebagai salah satu inovator paling berpengaruh di era modern.
Valuasi SpaceX yang kini mencapai US$350 miliar menjadi bukti nyata bagaimana visi ambisiusnya diterima dan didukung oleh pasar global.***