Jelaskan Secara Detail Gaya Kepemimpinan yang Diusung oleh Presiden Soeharto Masa Pemerintahan Orde Baru?

- Redaksi

Tuesday, 10 December 2024 - 18:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gaya Kepemimpinan yang Diusung oleh Presiden Soeharto

Gaya Kepemimpinan yang Diusung oleh Presiden Soeharto

SwaraWarta.co.id – Simak dengan baik, jelaskan secara detail gaya kepemimpinan yang diusung oleh Presiden Soeharto masa pemerintahan Orde Baru.

Presiden Soeharto merupakan salah satu tokoh sentral dalam sejarah Indonesia, terutama selama masa pemerintahan Orde Baru (1966-1998).

Gaya kepemimpinannya yang khas membawa pengaruh besar terhadap arah politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Soeharto selama masa tersebut.

  1. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Soeharto dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang otoriter. Ia menerapkan kontrol yang ketat terhadap berbagai aspek kehidupan, mulai dari politik hingga media massa. Kebijakan ini terlihat jelas dalam pembubaran partai politik yang dianggap mengancam stabilitas negara serta pembatasan kebebasan pers. Selain itu, Soeharto memanfaatkan militer sebagai alat utama untuk menjaga stabilitas nasional, memastikan bahwa tidak ada gerakan yang dapat mengganggu kekuasaannya.

Baca Juga :  JAWABAN: Hitunglah Jumlah Harga Pokok Obligasi dan Jumlah Yang Harus Dibayar Kepada Penjual Obligasi Kemudian Catat Jurnal Pada Tanggal 1 September 2023

Pendekatan otoriter ini berdampak pada kemajuan di bidang keamanan, tetapi juga memunculkan kritik karena membatasi hak-hak demokratis rakyat.

  1. Sentralisasi Kekuasaan

Di bawah kepemimpinan Soeharto, struktur pemerintahan sangat terpusat. Pemerintah pusat memiliki kendali penuh atas kebijakan yang diterapkan di daerah. Sentralisasi ini bertujuan untuk memastikan stabilitas politik dan keseragaman dalam pelaksanaan pembangunan. Namun, hal ini juga menyebabkan kurangnya kemandirian daerah dalam mengelola sumber daya mereka sendiri.

  1. Pendekatan Pembangunan Ekonomi

Soeharto memprioritaskan pembangunan ekonomi sebagai pilar utama pemerintahannya. Ia menerapkan kebijakan yang dikenal sebagai Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan dukungan dari komunitas internasional, terutama Bank Dunia dan IMF, Soeharto berhasil membawa Indonesia menjadi salah satu negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Baca Juga :  Bagaimana Refleksi Anda Tentang Praktik Kinerja Anda Selama Observasi Praktik Kinerja?

Namun, model pembangunan ini sering dikritik karena ketergantungannya pada hutang luar negeri dan kurang memperhatikan kesenjangan sosial.

  1. Penggunaan Jargon Stabilitas

Soeharto sering menggunakan jargon “stabilitas nasional” untuk melegitimasi langkah-langkahnya, termasuk penggunaan kekuatan militer dan pembatasan kebebasan berpolitik. Stabilitas dianggap sebagai fondasi utama untuk mencapai pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Gaya kepemimpinan Soeharto selama Orde Baru didominasi oleh pendekatan otoriter, sentralisasi kekuasaan, fokus pada pembangunan ekonomi, dan penekanan pada stabilitas nasional.

Meski membawa kemajuan dalam berbagai sektor, pendekatan ini juga menuai kritik karena membatasi ruang demokrasi dan hak asasi manusia.

Peninggalan gaya kepemimpinannya masih menjadi bahan diskusi hingga kini, baik dalam konteks dampak positif maupun negatif bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Jika Pengadilan Memutuskan Bahwa PT Inovasi Tidak Melanggar Hak Cipta Maupun Hak Merek, Langkah Hukum Apa Yang Masih Bisa Diambil Oleh PT Kreasi

Dengan memahami gaya kepemimpinan Soeharto, kita dapat belajar banyak tentang tantangan dan peluang dalam memimpin sebuah negara yang besar dan majemuk seperti Indonesia.

 

Berita Terkait

Jelaskan Tentang Konsep Karakteristik Ekonomi Konsumen dan Bagaimana Informasi ini Digunakan oleh Pemasar
Apa yang Membedakan Antara Pengambilan Keputusan pada Keadaan Risiko dan Pengambilan Keputusan pada Kondisi Ketidakpastian?
Kapan Hasil Tes PPPK 2024 Tahap I Diumumkan? Simak Jadwal dan Cara Ceknya
Bagaimana Cara Melihat Pengumuman Hasil Tes PPPK 2024?
SILAHKAN Anda Diskusikan Dengan Menyebutkan dan Menjelaskan Secara Ringkas dan Padat Mengenai Klasifikasi E-Commerce
Konflik Sampit Adalah Kerusuhan Antaretnis yang Terjadi di Sampit pada Awal Februari 2001
JAWABAN: Dalam Membuat Sebuah Pameran Yang Pertama Kali Harus Dilakukan adalah Membuat
Hanya Ada Satu Sekolah Terbaik di Kabupaten Muara Enim yang Masuk Top 1000 Versi LTMPT, Mau Sekolah di Sini?

Berita Terkait

Wednesday, 18 December 2024 - 16:17 WIB

Jelaskan Tentang Konsep Karakteristik Ekonomi Konsumen dan Bagaimana Informasi ini Digunakan oleh Pemasar

Wednesday, 18 December 2024 - 14:16 WIB

Apa yang Membedakan Antara Pengambilan Keputusan pada Keadaan Risiko dan Pengambilan Keputusan pada Kondisi Ketidakpastian?

Tuesday, 17 December 2024 - 17:35 WIB

Kapan Hasil Tes PPPK 2024 Tahap I Diumumkan? Simak Jadwal dan Cara Ceknya

Tuesday, 17 December 2024 - 14:11 WIB

Bagaimana Cara Melihat Pengumuman Hasil Tes PPPK 2024?

Tuesday, 17 December 2024 - 12:50 WIB

SILAHKAN Anda Diskusikan Dengan Menyebutkan dan Menjelaskan Secara Ringkas dan Padat Mengenai Klasifikasi E-Commerce

Berita Terbaru

Cara Download Lagu Youtube ke Lagu Mp3 Tanpa Aplikasi

Teknologi

Cara Download Lagu Youtube ke Lagu Mp3 Tanpa Aplikasi dengan Mudah

Wednesday, 18 Dec 2024 - 20:37 WIB

Berita

Gregory Hendra Lembong: Kandidat Kuat Direktur Utama Baru BCA

Wednesday, 18 Dec 2024 - 19:26 WIB

Berita

China Hentikan Pinjaman Baru ke Kamboja pada 2024, Ada Apa?

Wednesday, 18 Dec 2024 - 19:19 WIB