SwaraWarta.co.id – Bagaimana perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional? Asuransi merupakan salah satu instrumen keuangan yang penting untuk melindungi individu maupun keluarga dari risiko finansial tak terduga.
Di Indonesia, ada dua jenis asuransi yang populer, yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional. Meski memiliki tujuan serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam prinsip dan operasional.
1. Prinsip Dasar
Perbedaan utama antara asuransi syariah dan konvensional terletak pada prinsip dasarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Asuransi Syariah: Berlandaskan prinsip tolong-menolong (ta’awun) dan berbagi risiko di antara para peserta. Dalam asuransi ini, dana yang terkumpul dianggap sebagai milik bersama peserta dan digunakan untuk saling membantu jika ada yang mengalami musibah.
- Asuransi Konvensional: Berdasarkan prinsip jual beli risiko. Perusahaan asuransi bertindak sebagai pihak penjamin, sedangkan peserta membayar premi sebagai bentuk “pembelian perlindungan”.
2. Pengelolaan Dana
- Asuransi Syariah: Dana dikelola sesuai dengan prinsip syariah, yaitu bebas dari unsur riba (bunga), maysir (spekulasi), dan gharar (ketidakpastian berlebihan). Pengelola asuransi hanya berperan sebagai pihak yang mengelola dana, bukan pemilik dana.
- Asuransi Konvensional: Dana premi yang dibayarkan peserta menjadi milik perusahaan asuransi, yang kemudian digunakan untuk membayar klaim dan menghasilkan keuntungan melalui investasi, tanpa memerhatikan prinsip syariah.
3. Pembagian Keuntungan
- Asuransi Syariah: Jika ada surplus dana, keuntungan dibagi antara peserta dan perusahaan sesuai kesepakatan. Hal ini mencerminkan sifat gotong-royong yang menjadi dasar asuransi syariah.
- Asuransi Konvensional: Keuntungan sepenuhnya menjadi milik perusahaan asuransi. Peserta tidak mendapatkan bagian dari surplus dana.
4. Pengawasan dan Kepatuhan
- Asuransi Syariah: Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk memastikan operasional dan investasi sesuai dengan prinsip syariah.
- Asuransi Konvensional: Tidak memiliki pengawasan khusus terkait prinsip syariah, tetapi tetap diawasi oleh otoritas keuangan seperti OJK.
Memilih antara asuransi syariah dan konvensional tergantung pada kebutuhan dan nilai-nilai yang dipegang peserta.
Jika Anda mengutamakan prinsip syariah dan berbagi risiko, asuransi syariah bisa menjadi pilihan tepat.
Namun, jika fleksibilitas dan keberagaman produk lebih penting, asuransi konvensional mungkin lebih sesuai.
Dengan memahami perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk melindungi masa depan finansial Anda.