Kisah Nabi Syuaib dan Orang-Orang Madyan

- Redaksi

Friday, 19 April 2024 - 16:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kisah Nabi Syuaib – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest)

SwaraWarta.co.id – Di pinggiran wilayah Hejaz, dekat Laut Merah, terdapat Madyan – sebuah kota kecil yang dikuasai oleh para pedagang dan pengusaha bijak namun jahat, di sinilah Kisah Nabi Syuaib dimulai.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Orang-orang Midian sujud kepada sebuah pohon bernama Ashab al Aykah dan saling menipu untuk mencari nafkah.

Mereka yang berbuat jahat merampok, menipu, dan mengkhianati orang yang lewat.

Mereka akan menjual susu yang dicampur air, berbohong tentang produk mereka untuk mendapatkan keuntungan lebih, dan membebankan pajak kepada para musafir.

Untuk mengakhiri budaya kebohongan dan penipuan, Allah SWT mengutus Nabi Syuaib AS untuk mengajak orang-orang Midian menyembah Yang Maha Kuasa dan mengikuti perintah-Nya.

Namun, itu tidak semudah kedengarannya. Meskipun beberapa orang menerima Islam, sebagian besar orang Midian tidak mengindahkannya.

Sebaliknya, mereka mengejek Nabi Syuaib AS dan mendorongnya bersama para penganutnya keluar dari kota hanya untuk menghadapi siksaan dari Allah SWT.

Kisah Nabi Syuaib


Nabi Syuaib AS
Kisah Nabi Syuaib – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest)



Nabi Syuaib AS, yang juga dikenal sebagai Yetro dalam sejarah Alkitab, diutus kepada komunitas Midian, yang menyembah Ashab al-Aykah (sebuah pohon besar).

Beliau adalah seorang yang baik, seorang pengkhotbah yang hebat, dan seorang utusan yang taat kepada Allah SWT.

Beliau diberkahi dengan karunia berbicara dan dengan lancar menyampaikan pesan Allah SWT.


BACA JUGA: Kisah Nabi Ishaq, dan Keterhubungannya dengan Nabi Ibrahim, Esau, dan Nabi Yaqub

Kisah Nabi Syuaib AS merupakan salah satu dari empat nabi Arab bersama-sama dengan Nabi Hud AS, Nabi Saleh AS, dan juga Nabi Muhammad SAW.

Nabi Syuaib AS muncul dalam Al-Qur’an sebagai utusan Allah SWT yang diutus untuk memperingatkan kaum Midian tentang penyembahan berhala dan perilaku yang tidak benar.

Keberadaannya menegaskan pentingnya keadilan, kejujuran, dan pengabdian kepada Allah SWT dalam kehidupan manusia.

Baca Juga :  Wajid Tahu! Inilah Doa Pergi ke Masjid dan Masuk hingga Keluar Masjid

Arti Nama Syuaib


Nabi Syuaib AS
Kisah Nabi Syuaib – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest)



Syuaib, Shu-ayb, Shuayb, atau Shoaib adalah nama Arab yang berarti “yang tahu menunjukkan jalan yang benar.”

Nabi Syuaib AS dikenal sebagai “pengkhotbah fasih di antara para nabi.” Dalam sejarah Alkitab, beliau juga disebut sebagai Yetro – mertua dari Nabi Musa AS.

Nabi Muhammad SAW menggambarkan Nabi Syuaib AS sebagai “Khateeb ul-Anbiya,” pembicara dari para Rasul dan Nabi Allah SWT.

Mengutip sebuah hadis, Abu Dhar (RA) menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berkata, “Wahai Abu Bhar, empat dari para Nabi adalah Arab, Hud, Saleh, Shuaib, dan Nabi Anda, wahai Abu Dhar.”

Tempat Lahir Nabi Syuaib

Nabi Syuaib AS lahir di sebuah kota kecil bernama Madyan (Madian) yang terletak di pinggiran wilayah Hejaz tetapi berada dalam batas wilayah Suriah dan tidak jauh dari Laut Merah. Namun, saat ini, Madyan adalah bagian dari Yordania.

Orang-orang Madyan melakukan banyak hal yang dilarang dalam Islam, termasuk penyembahan berhala, mengumpulkan bunga, menipu pelanggan dalam transaksi bisnis dengan berbohong tentang layanan dan produk, serta perampokan.

Orang-orang Midian dikenal sebagai “Pendamping Pohon” (Ashab al-Aykah) karena mereka menyembah sebuah pohon besar.

Allah SWT kemudian mengutus Nabi Syuaib AS untuk membimbing suku-suku antara Shaam dan Hijaz.


BACA JUGA: Kisah Nabi Ilyasa: Sejarah, Mukjizat, serta Perjuangannya dalam Menegakkan Tauhid Kepada Allah SWT

Nabi Syuaib AS dan Kelebihannya

Nabi Syuaib AS adalah seorang pembicara yang sangat baik dan dengan tekun bekerja untuk menyebarkan pesan Allah SWT dan membimbing orang-orang Madyan untuk berbuat kebaikan dan menyembah tidak ada yang lain kecuali Allah Yang Maha Kuasa.

Allah SWT menceritakan kisah Nabi Syuaib AS dan orang-orang Madyan dalam Surah Al-A’raf dalam Al-Qur’an.

Baca Juga :  Bagaimana Aturan Mengenakan Tanda Barung pada Pramuka Siaga?

Dia, Allah SWTberfirman, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Telah datang kepada kamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.

Maka penuhilah takaran dan timbangan (dengan benar), dan janganlah kamu rugikan manusia dalam barang-barang mereka, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) menyempurnakannya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu beriman.

Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan, mengancam dan menghalangi orang yang beriman dari jalan Allah yang lurus dan mencari-cari kesesatan-Nya, dan ingatlah (waktu) kamu sedikit dahulu, lalu Dia melebihi jumlahmu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.

Dan jika ada satu golongan di antara kamu yang beriman dengan apa yang telah aku utus, dan golongan yang lain tidak beriman, maka bersabarlah kamu sehingga Allah memberi keputusan antara kami; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.” [7:85-87, Al-Qur’an]

Perjuangan Nabi Syuaib untuk Mengajak Kaum Madyan Taat Kepada Allah

Para kafir Madyan menolak untuk takut kepada Allah SWT, menerima pesan-Nya, dan terus menunjukkan perlawanan.

Ini membuat Nabi Syuaib AS merasa perlu untuk mengingatkan mereka tentang nasib para umat terdahulu yang mendapat hukuman karena keingkaran mereka terhadap Allah SWT.

Salah satu contoh yang disampaikan oleh Nabi Syuaib AS adalah kisah Nabi Nuh AS. Dia memperingatkan bahwa jika mereka terus mengabaikan ajaran Allah SWT dan tetap dalam kekafiran mereka, mereka akan menghadapi hukuman yang sama seperti yang dialami umat Nabi Nuh AS.

Kisah tentang banjir besar yang menenggelamkan seluruh umat yang mendustakan peringatan Nabi Nuh AS menjadi peringatan yang kuat bagi orang-orang Madyan.


BACA JUGA: Bagaimana Sikap Nabi Yusuf Ketika Saudara-saudara dan Ayahnya Datang ke Istana?

Nabi Syuaib AS juga mengingatkan mereka tentang hukuman yang menimpa kaum Saleh dan Hud.

Kaum Saleh dihancurkan karena menolak untuk mengikuti perintah Allah SWT dan mematuhi Nabi Saleh AS. Mereka yang keras kepala dan terus-menerus melakukan perbuatan dosa dan kekafiran akhirnya menerima hukuman yang sangat berat, yaitu kehancuran total.

Baca Juga :  Apa Saja Kendala yang Dirasakan Saat Pelaksanaan Ujian? Berikut ini Penjelasannya!

Demikian pula, kaum Hud juga mengalami hukuman yang serupa karena mereka tidak mau beriman dan taat kepada Allah SWT.

Namun, para kafir Madyan tetap bersikeras dalam kekafiran mereka.

Mereka menunjukkan sikap sombong dan keras kepala, serta tidak menunjukkan keinginan untuk berubah.

Ini membuat Nabi Syuaib AS memberikan peringatan serius akan datangnya hukuman yang pedih.

Dia berusaha membangkitkan kesadaran mereka akan akibat dari perbuatan mereka yang tidak taat kepada Allah SWT.

Hukuman untuk Umat Nabi Syuaib

Peringatan Nabi Syuaib AS tentang hukuman yang akan datang menjadi sebuah pelajaran penting bagi umatnya.

Ini adalah panggilan untuk mereka untuk bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar, meninggalkan perilaku dosa dan kekafiran, serta taat kepada perintah Allah SWT.

Namun, sayangnya, sebagian besar orang Madyan tetap enggan untuk mengubah perilaku mereka.


BACA JUGA: Keutamaan Doa Nabi Yunus Bila Sering Diamalkan

Akhirnya, Nabi Syuaib AS menyadari bahwa keengganan mereka untuk bertaubat dan kembali kepada Allah SWT akan mengakibatkan hukuman yang tidak terhindarkan.

Ini adalah hukuman yang pedih bagi mereka yang terus menerus menolak untuk mengikuti ajaran-Nya.

Meskipun Nabi Syuaib AS telah memberikan peringatan dan nasihat berkali-kali, mereka tetap memilih untuk melawan dan tidak bertobat.

Kisah Nabi Syuaib AS dan umat Madyan menjadi sebuah pelajaran tentang pentingnya taat kepada Allah SWT dan konsekuensi dari ketidaktaatan.

Ini juga menunjukkan bahwa meskipun seorang nabi dapat memberikan nasihat dan peringatan, keputusan akhir tetap ada di tangan individu.

Allah SWT memberikan manusia kebebasan untuk memilih, namun dengan kebebasan itu juga datang tanggung jawab atas tindakan dan pilihan yang dibuat.

Berita Terkait

Setelah Saudara Membaca Materi Mengenai Pembentukan dan Kekosongan Hukum
Jelaskan Peran Kerajaan Majapahit Bagi Kehidupan Berbangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Apa Saja Kendala yang Dirasakan Saat Pelaksanaan Ujian? Berikut ini Penjelasannya!
Umpamakan Bahwa Anda Adalah Seorang Calon Pengusaha yang Akan Mendirikan Bisnis Fashion Wanita
Bagaimana Analisis atas Proyek Kereta Cepat Whoosh yang Sudah Berjalan Sampai dengan Saat Ini Dilihat dari Sisi Aspek Ekonomi
Buatlah Analisis Sensitivitas dan Tentukan Rencana Manakah yang Paling Baik di Antara Dua Rencana di Atas
Produksi Merupakan Proses Merubah Input atau Beberapa Input Menjadi Output, Dalam Proses Ini, Produsen Tidak Serta Merta Dapat Menambah Semua Input
Jono dan Joni Merupakan Teman Dekat (Bukan Saudara) Karena Rumah Mereka Berdua Berdekatan, Suatu Hari Jono Dipindahkan Tugas Ke Kota Lain

Berita Terkait

Thursday, 21 November 2024 - 19:45 WIB

Setelah Saudara Membaca Materi Mengenai Pembentukan dan Kekosongan Hukum

Thursday, 21 November 2024 - 19:11 WIB

Jelaskan Peran Kerajaan Majapahit Bagi Kehidupan Berbangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Thursday, 21 November 2024 - 14:03 WIB

Apa Saja Kendala yang Dirasakan Saat Pelaksanaan Ujian? Berikut ini Penjelasannya!

Thursday, 21 November 2024 - 12:34 WIB

Umpamakan Bahwa Anda Adalah Seorang Calon Pengusaha yang Akan Mendirikan Bisnis Fashion Wanita

Thursday, 21 November 2024 - 12:23 WIB

Bagaimana Analisis atas Proyek Kereta Cepat Whoosh yang Sudah Berjalan Sampai dengan Saat Ini Dilihat dari Sisi Aspek Ekonomi

Berita Terbaru

Potret Nissa Sabyan dan Ayus (Dok.ist)

Berita

Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya

Thursday, 21 Nov 2024 - 19:47 WIB