SwaraWarta.co.id – Diberitakan dari Kabupaten Garut, yang kembali diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,2 pada Sabtu pagi (7/12/2024).
Dari hasil pemantauan langsung dan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang melanda Garut pagi tadi berada di pusat koordinat 7.24 LS dan 107.72 BT.
Atau detail lokasinya berada pada titik 19 kilometer di barat daya Kabupaten Garut yang memiliki kedalaman kurang atau hanya 5 kilometer saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BMKG memastikan gempa ini tidak memicu potensi tsunami. Dan berdasarkan keterangan yang berhasil dibimpun gempa tersebut terjadi pada pagi hari pukul 07.12 WIB.
Kapolsek Pasirwangi, Iptu Wahyono Aji, melaporkan bahwa tiga rumah warga mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa.
Rumah-rumah tersebut berada di wilayah Desa Padaasih, Padaawas, dan Padamulya yang terletak di Kecamatan Pasirwangi, Garut.
Untuk sementara dapat dipastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa ini.
“Kami langsung menerima laporan dari masyarakat mengenai kerusakan rumah. Setelah itu, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, Koramil, dan pihak kecamatan segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pemetaan kerusakan,” ujar Wahyono.
Dari hasil pendataan sementara, rumah yang mengalami kerusakan adalah milik Sandang (50), warga Kampung Malati; Subhan (50), warga Desa Padaawas; serta Ratam, warga Kampung Cimanglid.
Rumah milik Ratam, yang kondisinya sangat parah, terpaksa harus dirobohkan demi keselamatan penghuninya.
“Kami mengambil langkah tegas untuk merobohkan rumah Pak Ratam karena jika dibiarkan tetap berdiri, kondisinya bisa membahayakan. Sementara ini, keluarganya akan diungsikan ke tempat yang lebih aman,” ungkap Wahyono.
Sementara itu, rumah milik Sandang dan Subhan hanya mengalami kerusakan ringan, seperti tembok yang terkelupas.
Meski begitu, pihak berwenang tetap melakukan pendataan dan penilaian terhadap kerusakan di sejumlah rumah lain yang terdampak.
Setelah kejadian, pihak kecamatan bersama TNI dan Polri langsung memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Selain melakukan pemetaan kerusakan, mereka juga membantu mengevakuasi penghuni rumah yang dianggap tidak aman untuk ditempati.
“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan bantuan kepada warga. Fokus utama kami saat ini adalah memastikan keselamatan masyarakat dan mendata kerugian yang dialami,” tambah Wahyono.
Meski dampak gempa ini tergolong ringan dan tidak menyebabkan korban jiwa, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Garut merupakan salah satu daerah yang rawan gempa karena letaknya berada di zona pertemuan lempeng bumi.
BMKG mengingatkan masyarakat agar selalu memperbarui informasi resmi terkait aktivitas seismik di daerah mereka.
Selain itu, warga yang tinggal di kawasan rawan gempa disarankan untuk memahami langkah-langkah evakuasi dan memastikan rumah mereka cukup kuat menahan guncangan.
“Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa bencana bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan,” tutup Wahyono.
Dengan situasi yang terkendali dan langkah cepat dari pemerintah daerah, diharapkan pemulihan dapat berjalan lancar sehingga masyarakat bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa khawatir.***