SwaraWarta.co.id – Diberitakan, setelah membawa PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2022, Garibaldi ‘Boy’ Thohir kembali mencatatkan perusahaan afiliasinya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk.
(AADI), di papan utama BEI. Langkah ini dilakukan pada Kamis, 5 Desember 2024, dan menandai keberhasilan AADI menjadi perusahaan ke-40 yang terdaftar di BEI sepanjang tahun ini.
Berdasarkan catatan BEI, ADMR menjadi perusahaan pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perusahaan tersebut resmi tercatat pada 3 Januari 2022 setelah mengantongi dana IPO sebesar Rp604,85 miliar. Harga perdana saham ADMR saat itu dipatok pada Rp100 per lembar.
Pada akhir tahun 2022, harga sahamnya melonjak hingga 1.595% ke level Rp1.695 per saham. Namun, hingga Rabu, 4 Desember 2024, saham ADMR tercatat pada level Rp1.275 per saham, menghasilkan kapitalisasi pasar sebesar Rp52,12 triliun.
Sementara itu, AADI berhasil melepas sebanyak 778,68 juta lembar saham melalui IPO dengan harga penawaran Rp5.550 per saham.
Dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp4,31 triliun. Setelah pencatatan di Bursa, AADI memiliki total saham beredar sebanyak 7.786.891.760 lembar, yang membentuk kapitalisasi pasar sebesar Rp43,21 triliun.
Selama masa penawaran untuk umum, saham AADI menarik perhatian besar dari para investor.
Berdasarkan sistem penjatahan pasti (fixed allotment), total permintaan saham AADI mencapai 7,38 kali dari jumlah yang ditawarkan.
Secara keseluruhan, pesanan yang masuk mencapai 5,74 miliar saham, jauh melebihi jumlah yang ditawarkan sebesar 778,68 juta saham.
Saham yang dirilis tersebut setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Dana hasil IPO AADI telah direncanakan penggunaannya untuk berbagai kebutuhan strategis.
Sekitar 37,23% dari dana tersebut akan dialokasikan untuk memberikan pinjaman kepada anak perusahaannya, PT Maritim Barito Perkasa (MBP), guna mendukung investasi serta aktivitas korporasi lainnya.
Selain itu, sebesar 14,89% akan digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman dari PT Adaro Indonesia berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 3 Mei 2024.
Sisa dana akan dialokasikan untuk membayar sebagian pokok pinjaman kepada perusahaan lain, yakni PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), sesuai perjanjian yang ditandatangani pada 24 Juni 2024 lalu.
Melalui IPO ini, AADI tidak hanya berhasil menghimpun dana dalam jumlah besar tetapi juga menarik minat investor yang sangat tinggi.
Langkah ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kinerja dan prospek bisnis perusahaan di bawah kepemimpinan Garibaldi Thohir.
Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting bagi Adaro Group dalam memperluas basis investornya dan mendukung pengembangan bisnis di masa depan.
Dengan dua perusahaan besar, ADMR dan AADI, yang telah melantai di Bursa, Adaro Group semakin menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu pemain utama di pasar modal Indonesia.
Strategi pengelolaan dana hasil IPO yang terarah dan fokus pada pengembangan bisnis diyakini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan perusahaan dan pemegang saham dalam jangka panjang.***