SwaraWarta.co.id – Bencana longsor kembali terjadi di Ponorogo, tepatnya di Dusun Gondangsari, Desa Banaran, Kecamatan Pulung.
Material longsor memutus jalan yang menghubungkan Desa Banaran dengan Wagir Kidul, serta menghambat akses menuju permukiman warga.
Menurut Endrik, salah satu warga, longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu (30/11/2024). Akibatnya, aktivitas warga terganggu, dan beberapa keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Seperti air ombak itu, ber gelombang-gelombang dari atas ke bawah sampai ke jurang itu. Lumayan kencang kemarin itu, suaranya juga gemuruh. Warga ya mengungsi ke rumah tetangga sebelah yang lebih aman,” katanya, Senin (2/12/2024).
Suwito, Kepala Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ponorogo, menyebutkan bahwa retakan di lokasi longsor sudah terdeteksi sejak 2021.
Kini, retakan tersebut memicu longsor yang mengancam 11 rumah warga. Enam rumah berada di atas area longsor, sedangkan lima lainnya terletak di bawah tebing.
“Untuk longsor lebarnya sekitar 25-30 meter, untuk ketinggian sekitar 30 meter, dan panjang longsoran sekitar 100 meter. Yang terdampak atau terancam di atas longsoran ada enam rumah, yang di bawah ada lima rumah,” jelasnya.
Saat ini, upaya pembersihan material longsor tengah dilakukan secara bertahap. BPBD bersama TNI, Polri, dan masyarakat setempat memprioritaskan pembukaan akses jalan yang tertutup agar distribusi logistik ke daerah terdampak bisa segera pulih.