SwaraWarta.co.id – Siti Rahayu atau yang lebih dikenal dengan nama Rahayu Effendi, meninggalkan dunia pada usia 82 tahun pada Kamis, 28 November 2024.
Ia adalah sosok aktris legendaris yang turut membangun dunia perfilman Indonesia pada masa keemasannya.
Lahir pada tahun 1942, Rahayu tidak hanya dikenal sebagai pemain film berbakat, tetapi juga pernah menggeluti profesi pramugari di maskapai Garuda Indonesia sebelum terjun ke dunia hiburan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perjalanan karier Rahayu di industri film dimulai pada era 1960-an.
Dalam rentang waktu beberapa dekade, ia telah membintangi puluhan judul film yang meninggalkan kesan mendalam bagi para penonton.
Beberapa karya populer yang melibatkan aktris berbakat ini antara lain Roman Picisan, Gengsi Dong, Mana Tahaaan.., Bulu-Bulu Cendrawasih, hingga Jangan Ambil Nyawaku.
Kualitas aktingnya yang memikat dan dedikasinya terhadap dunia seni peran menjadikannya salah satu aktris yang paling dihormati pada masanya.
Tak hanya di layar lebar, Rahayu Effendi juga melebarkan sayapnya ke dunia sinetron. Salah satu sinetron yang cukup dikenal adalah Janjiku yang tayang pada tahun 1997.
Dalam sinetron ini, ia beradu akting dengan Paramitha Rusady dan Reynold Surbakti, membuktikan bahwa pesonanya tetap bertahan di layar kaca.
Sinetron lain yang turut melambungkan namanya adalah Jalan Makin Membara, yang tayang pada periode 1994-1996. Menariknya, sinetron ini juga menjadi ajang bagi putranya, Dede Yusuf, untuk meraih popularitas.
Dalam sinetron yang dibintangi oleh Adi Bing Slamet dan Eddies Adelia tersebut, peran Rahayu semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu aktris senior yang berpengaruh di dunia hiburan tanah air.
Dalam kehidupan pribadinya, Rahayu menikah dengan Tammy Effendi pada tahun 1963.
Dari pernikahan ini, ia dikaruniai dua anak, salah satunya adalah aktor sekaligus politisi Dede Yusuf.
Sebagai seorang ibu, ia tidak hanya menjadi inspirasi bagi anak-anaknya, tetapi juga bagi banyak orang yang mengenal kiprah dan perjuangannya.
Rahayu Effendi adalah contoh nyata seorang perempuan yang mampu menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadi.
Dari seorang pramugari hingga menjadi aktris yang dihormati, perjalanan hidupnya penuh dengan dedikasi dan kerja keras.
Karyanya di industri hiburan akan terus dikenang sebagai bagian dari sejarah perfilman Indonesia.
Kepergian Rahayu Effendi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.
Namun, warisannya sebagai salah satu aktris terbaik di negeri ini akan terus hidup melalui karya-karya yang telah ia hasilkan.
Rahayu tidak hanya sekadar bintang di masanya, tetapi juga simbol keanggunan dan profesionalisme dalam dunia hiburan Indonesia.***