SwaraWarta.co.id – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana manusia berkomunikasi sebelum adanya tulisan, telepon, atau internet? Di masa lalu, keterbatasan teknologi tidak menjadi penghalang bagi manusia untuk tetap saling berkomunikasi. Dengan menggunakan media yang tersedia di sekitar mereka, manusia mengembangkan berbagai bentuk komunikasi nonverbal untuk menyampaikan pesan, emosi, atau informasi penting.
Komunikasi nonverbal merupakan cara manusia menyampaikan maksud tanpa menggunakan kata-kata. Melalui lambang, isyarat, simbol, gerakan, dan bunyi-bunyian, manusia mampu menciptakan hubungan dan menyampaikan pesan secara efektif. Berikut pembahasan lengkapnya.
PERTANYAAN:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keterbatasan media dan cara manusia berkomunikasi dimasa lampau rupanya tidak membatasi praktik berkomunikasi mereka. Dengan menggunakan media-media yang ada disekelilingnya, manusia di masa lampau melakukan komunikasi nonverbal dengan bentuk seperti: Lambang Isyarat, Simbol, Gerakan, Bunyi-bunyian dan yang lainnya. Coba jelaskan dan berilah contoh yang terjadi di tempat saudara!
JAWABAN:
Apa Itu Komunikasi Nonverbal?
Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang tidak menggunakan bahasa verbal atau kata-kata. Sebaliknya, manusia memanfaatkan gerakan tubuh, simbol, bunyi, atau tanda-tanda tertentu untuk menyampaikan pesan. Jenis komunikasi ini telah digunakan sejak zaman prasejarah, ketika manusia belum memiliki sistem bahasa tertulis.
Menurut para ahli, komunikasi nonverbal melibatkan pengamatan dan interpretasi. Penerima pesan harus mampu membaca konteks dan memahami maksud dari bentuk komunikasi yang digunakan.
Bentuk-Bentuk Komunikasi Nonverbal
1. Lambang dan Simbol
Manusia menggunakan lambang dan simbol untuk menyampaikan pesan tertentu. Lambang ini biasanya berbentuk gambar, pola, atau tanda yang memiliki makna khusus.
Contoh:
- Lukisan di dinding gua: Pada masa prasejarah, manusia melukis di dinding gua untuk menyampaikan cerita, menunjukkan lokasi berburu, atau menggambarkan kepercayaan mereka.
- Simbol budaya: Beberapa suku menggunakan ukiran atau tato untuk menunjukkan identitas, status sosial, atau keyakinan spiritual.
2. Isyarat dan Gerakan
Gerakan tubuh dan isyarat menjadi cara lain untuk berkomunikasi. Bahasa tubuh sering kali lebih efektif dalam menyampaikan emosi dibandingkan kata-kata.
Contoh:
- Mengangguk untuk menunjukkan persetujuan.
- Menunjuk arah untuk memberikan petunjuk lokasi.
- Gerakan tangan suku tertentu untuk memberi sinyal kepada anggota kelompok saat berburu.
3. Bunyi-Bunyian
Bunyi menjadi alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menarik perhatian atau memberikan peringatan.
Contoh:
- Ketukan pada benda keras: Digunakan untuk memberikan tanda bahaya atau memanggil orang lain.
- Teriakan atau bunyi alat musik sederhana: Dalam beberapa budaya, seperti suku di pedalaman, bunyi gong atau drum digunakan untuk mengumpulkan masyarakat.
4. Tanda-Tanda Alam
Manusia juga membaca tanda-tanda alam sebagai bentuk komunikasi. Ini biasanya dilakukan oleh masyarakat tradisional yang sangat bergantung pada alam.
Contoh:
- Asap: Digunakan oleh suku tertentu untuk memberikan sinyal, seperti dalam sistem komunikasi suku Indian di Amerika.
- Pola bintang atau cuaca: Menjadi petunjuk waktu atau lokasi bagi pelaut di masa lampau.
Komunikasi Nonverbal di Indonesia
Indonesia memiliki keragaman budaya yang kaya, dan ini tercermin dalam berbagai bentuk komunikasi nonverbal yang digunakan oleh masyarakat adat:
- Tari tradisional: Dalam banyak budaya, tari digunakan untuk menyampaikan cerita atau pesan moral. Contohnya, Tari Saman dari Aceh yang melibatkan gerakan tangan sebagai simbol kerja sama dan harmoni.
- Ukiran pada rumah adat: Di Toraja, ukiran di rumah adat (tongkonan) menggambarkan status sosial atau kepercayaan keluarga.
- Kentongan: Pada zaman dahulu, kentongan digunakan untuk memberikan tanda bahaya atau memanggil warga dalam situasi tertentu.
Kesimpulan
Komunikasi nonverbal telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia sejak zaman prasejarah. Dengan memanfaatkan media yang tersedia, manusia mampu menyampaikan pesan dan menciptakan hubungan meskipun tidak menggunakan bahasa verbal. Di Indonesia, bentuk-bentuk komunikasi nonverbal ini masih dapat ditemukan dalam tradisi dan budaya lokal, seperti kentongan, tarian, dan ukiran adat.
Dengan memahami komunikasi nonverbal, kita dapat menghargai warisan budaya dan memperkuat hubungan sosial, bahkan di tengah perbedaan bahasa atau teknologi.