SwaraWarta.co.id – Dalam dunia bisnis, khususnya sektor manufaktur, seringkali ditemukan proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk sekaligus dari bahan baku yang sama. Fenomena ini dikenal sebagai joint product atau produk bersama. Dalam konteks akuntansi, produk bersama membutuhkan metode alokasi biaya yang tepat untuk memastikan bahwa perhitungan laba dan nilai persediaan dilakukan secara akurat. Artikel ini akan membahas berbagai metode akuntansi yang dapat digunakan untuk produk bersama, lengkap dengan contoh konkret dan penjelasan sistematis.
PERTANYAAN:
Coba Saudara jelaskan metode-metode yang dapat digunakan dalam akuntansi produk bersama (joint product)!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jawaban:
Apa Itu Produk Bersama (Joint Product)?
Produk bersama adalah hasil dari proses produksi tunggal yang menghasilkan dua atau lebih produk yang memiliki nilai ekonomis signifikan. Contohnya adalah pengolahan minyak mentah yang menghasilkan bensin, solar, dan gas.
Dalam akuntansi, tantangan utama pada produk bersama adalah alokasi biaya gabungan (joint cost), yaitu biaya yang dikeluarkan hingga titik pemisahan (split-off point). Titik ini adalah tahap di mana produk bersama dapat diidentifikasi dan dipisahkan untuk diproses lebih lanjut.
Metode-Metode Akuntansi Produk Bersama
1. Metode Nilai Pasar (Sales Value Method)
Metode ini mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan proporsi nilai pasar masing-masing produk pada titik pemisahan.
Langkah-langkah:
- Hitung total nilai pasar masing-masing produk pada titik pemisahan.
- Tentukan persentase kontribusi setiap produk terhadap total nilai pasar.
- Alokasikan biaya gabungan berdasarkan persentase tersebut.
Contoh:
Jika biaya gabungan adalah Rp100 juta dan dua produk memiliki nilai pasar Rp60 juta dan Rp40 juta pada titik pemisahan, alokasi biayanya adalah:
- Produk A: Rp60 juta / Rp100 juta × Rp100 juta = Rp60 juta
- Produk B: Rp40 juta / Rp100 juta × Rp100 juta = Rp40 juta
Metode ini sangat cocok digunakan ketika nilai pasar produk pada titik pemisahan tersedia dan representatif.
2. Metode Kuantitas Fisik (Physical Quantity Method)
Metode ini menggunakan kuantitas fisik seperti berat, volume, atau unit produksi untuk mengalokasikan biaya gabungan.
Langkah-langkah:
- Hitung total kuantitas fisik masing-masing produk pada titik pemisahan.
- Tentukan persentase kontribusi kuantitas masing-masing produk terhadap total kuantitas.
- Alokasikan biaya gabungan berdasarkan persentase tersebut.
Contoh:
Jika biaya gabungan adalah Rp100 juta dan dua produk memiliki berat masing-masing 60 ton dan 40 ton, alokasinya adalah:
- Produk A: 60 ton / 100 ton × Rp100 juta = Rp60 juta
- Produk B: 40 ton / 100 ton × Rp100 juta = Rp40 juta
Metode ini lebih cocok digunakan jika nilai pasar sulit ditentukan.
3. Metode Biaya Rata-Rata (Average Cost Method)
Metode ini membagi biaya gabungan secara rata pada setiap unit produk bersama.
Langkah-langkah:
- Hitung total unit produk bersama pada titik pemisahan.
- Bagikan biaya gabungan secara merata pada setiap unit.
Contoh:
Jika biaya gabungan adalah Rp100 juta dan total produksi adalah 100 unit, maka biaya per unit adalah:
- Rp100 juta / 100 unit = Rp1 juta per unit
Metode ini sederhana namun sering dianggap kurang mencerminkan nilai ekonomi masing-masing produk.
4. Metode Pendekatan Kontribusi (Net Realizable Value Method)
Metode ini menggunakan nilai realisasi bersih (net realizable value), yaitu nilai pasar dikurangi biaya tambahan setelah titik pemisahan.
Langkah-langkah:
- Hitung nilai pasar setiap produk setelah pengurangan biaya tambahan.
- Tentukan persentase kontribusi nilai realisasi bersih masing-masing produk.
- Alokasikan biaya gabungan berdasarkan persentase tersebut.
Contoh:
Jika biaya gabungan adalah Rp100 juta dan nilai realisasi bersih dua produk adalah Rp70 juta dan Rp30 juta, maka alokasinya adalah:
- Produk A: Rp70 juta / Rp100 juta × Rp100 juta = Rp70 juta
- Produk B: Rp30 juta / Rp100 juta × Rp100 juta = Rp30 juta
Metode ini lebih realistis karena mempertimbangkan biaya tambahan setelah titik pemisahan.
Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Metode
Metode | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Nilai Pasar | Akurat dan berbasis data ekonomi | Membutuhkan data nilai pasar yang valid |
Kuantitas Fisik | Mudah digunakan jika nilai pasar tidak tersedia | Tidak mencerminkan nilai ekonomi |
Biaya Rata-Rata | Sederhana dan mudah diterapkan | Kurang representatif untuk produk bernilai tinggi |
Pendekatan Kontribusi | Realistis karena mempertimbangkan biaya tambahan | Kompleks dan membutuhkan perhitungan detail |
Kesimpulan
Metode akuntansi produk bersama memainkan peran penting dalam menentukan profitabilitas dan nilai persediaan. Pemilihan metode yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan, ketersediaan data, dan tujuan pelaporan keuangan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola produk bersama.