SwaraWarta.co.id – Mari disimak jelaskan kelebihan dan kelemahan utama metode penilaian kinerja dengan pendekatan komparatif dan pendekatan keperilakuan.
Penilaian kinerja adalah proses penting dalam manajemen sumber daya manusia untuk menilai pencapaian dan efektivitas kerja karyawan.
Dua metode yang sering digunakan adalah pendekatan komparatif dan pendekatan keperilakuan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan organisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif melibatkan perbandingan kinerja karyawan secara langsung, seperti menggunakan ranking, paired comparison, atau forced distribution.
Kelebihan:
- Sederhana dan Efisien: Proses penilaian relatif cepat karena hanya membutuhkan perbandingan langsung antar karyawan.
- Mendorong Kompetisi: Karyawan terdorong untuk bersaing dan meningkatkan produktivitas untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi.
- Mengidentifikasi Talenta: Metode ini memudahkan identifikasi karyawan dengan kinerja tertinggi dan terendah.
Kelemahan:
- Kurang Objektif: Penilaian sangat subjektif dan dapat dipengaruhi oleh preferensi pribadi penilai.
- Memicu Konflik: Kompetisi yang berlebihan dapat menimbulkan ketegangan dan konflik antar karyawan.
- Tidak Mengukur Kinerja Absolut: Metode ini hanya menilai kinerja relatif, tanpa mempertimbangkan standar kerja yang spesifik.
Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan keperilakuan menilai kinerja berdasarkan indikator perilaku spesifik, seperti melalui Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS) atau Critical Incident Method.
Kelebihan:
- Objektif dan Terukur: Penilaian berbasis perilaku spesifik yang relevan dengan pekerjaan, sehingga lebih akurat.
- Mendorong Perbaikan: Memberikan umpan balik terarah untuk membantu karyawan meningkatkan kinerja.
- Adil: Fokus pada standar kerja dan perilaku yang disepakati, mengurangi bias penilaian.
Kelemahan:
- Kompleks dan Memakan Waktu: Membutuhkan upaya besar dalam mengembangkan skala perilaku yang sesuai.
- Subjektivitas Penilai: Penilai tetap bisa bias jika tidak terlatih dengan baik dalam menggunakan metode ini.
- Fokus Terbatas: Lebih menitikberatkan pada perilaku spesifik, sehingga potensi besar karyawan di luar indikator perilaku bisa terabaikan.
Pemilihan metode penilaian kinerja yang tepat bergantung pada tujuan organisasi. Pendekatan komparatif cocok untuk menilai kinerja relatif dalam tim, sementara pendekatan keperilakuan lebih baik digunakan untuk pengembangan karyawan berdasarkan standar perilaku tertentu. Kombinasi keduanya dapat memberikan hasil yang lebih menyeluru