SwaraWarta.co.id – Disebutkan bahwa Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengadakan pertemuan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al Rabiah, pada hari Minggu (24/11/2024).
Pertemuan ini berlangsung untuk membahas persiapan Haji 1446 Hijriah/2025 Masehi yang akan datang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, Nasaruddin mengajukan sebuah usulan terkait pembangunan museum hadis di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Ia menawarkan ide untuk mendirikan museum serupa dengan yang sudah ada di Madinah, Arab Saudi.
Nasaruddin menambahkan bahwa ketika Menteri Tawfiq bertanya mengenai ketersediaan ruang untuk pembangunan tersebut, ia menjawab bahwa Masjid Istiqlal memiliki ruang yang cukup dan sesuai untuk tujuan itu.
Ia juga menyatakan bahwa dalam waktu dekat, Tawfiq akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk mewujudkan rencana tersebut, dengan harapan museum hadis dapat segera terwujud di lokasi bersejarah tersebut.
Selain itu, Nasaruddin juga dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Madinah setelah perjalanan ke Mekkah.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Tawfiq mengundang Nasaruddin untuk mengunjungi beberapa tempat penting di Madinah yang relevan dengan kegiatan haji dan umrah.
Pembicaraan mereka mencakup tujuh poin utama yang menjadi fokus dalam persiapan haji 2025.
Pertama, mereka membahas mengenai penempatan jamaah haji di Mina Jadid, yang diharapkan dapat memperlancar proses haji dan memberikan kenyamanan bagi para jamaah.
Kemudian, ada permintaan dari pihak Arab Saudi untuk menambah jumlah petugas haji Indonesia yang akan mendampingi jamaah haji pada musim haji mendatang.
Poin ketiga yang dibahas adalah mengenai skema murur di Muzdalifah, yang berkaitan dengan distribusi jamaah selama proses wukuf.
Isu keempat adalah mengenai pembayaran Dam, yang diusulkan untuk dapat dilakukan di Indonesia, sehingga memudahkan jamaah yang tidak dapat melaksanakan wajib haji tertentu.
Skema tanazul, yang memungkinkan jamaah haji yang berada di sekitar Mina untuk melakukan pengurangan beberapa bagian dari ibadah haji, juga menjadi topik yang dibahas.
Selanjutnya, pembahasan kelima mencakup pemilihan maskapai penerbangan yang akan digunakan oleh jamaah haji Indonesia untuk musim haji 2025.
Tawfiq mengingatkan pentingnya memilih maskapai yang tepat agar perjalanan jamaah menjadi lebih nyaman dan lancar.
Terakhir, mereka juga membahas mengenai pemesanan hotel bagi jamaah haji, yang perlu diatur dengan baik untuk memastikan akomodasi yang memadai selama menjalankan ibadah haji.
Dengan berbagai poin yang telah dibahas, kedua menteri ini berharap agar semua persiapan dapat berjalan dengan lancar, guna memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia pada musim haji 2025.***