SwaraWarta.co.id – Apabila peran karyawan dimainkan secara objektif maka perilaku karyawan yang dimainkan oleh faktor subjektif akan meningkat.
Yang terpenting dalam studi perilaku karyawan adalah motivasi karyawan, orientasi nilai dan indikator kontrak karyawan secara aktif (tanggung jawab terhadap pekerjaan, kualitas dan intensitas sumber daya, dan seterusnya).
Dalam masyarakat yang tidak stabil, perilaku karyawan tidak dapat dilihat hanya sebagai tindakan karyawan yang lengkap dan diterapkan secara sadar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jelaskan mengapa keefektifan negosiasi formal dan mekanisme penyelesaian konflik berhubungan dengan keefektifan organisasional?
Penjelasan dan Jawabannya
Keefektifan negosiasi formal dan mekanisme penyelesaian konflik memiliki hubungan erat dengan keefektifan organisasi karena kedua hal ini berperan dalam menciptakan harmoni, meningkatkan produktivitas, dan mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Berikut adalah penjelasan terperinci:
1. Hubungan Negosiasi Formal dengan Keefektifan Organisasi
Negosiasi formal adalah proses komunikasi antara dua pihak atau lebih dalam organisasi untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Dalam konteks perilaku karyawan:
- Menjaga Motivasi Karyawan: Negosiasi yang efektif dapat memastikan bahwa kebutuhan dan harapan karyawan terpenuhi, sehingga meningkatkan motivasi mereka untuk bekerja lebih baik.
- Mendukung Tanggung Jawab terhadap Pekerjaan: Proses negosiasi membantu menciptakan kesepakatan kerja yang jelas, yang pada gilirannya meningkatkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas mereka.
- Mengurangi Konflik yang Tidak Perlu: Melalui negosiasi, potensi konflik akibat perbedaan pandangan atau ekspektasi dapat diminimalkan sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar.
2. Mekanisme Penyelesaian Konflik dan Pengaruhnya pada Organisasi
Dalam masyarakat atau organisasi yang tidak stabil, konflik lebih mudah terjadi.
Konflik yang tidak diselesaikan dapat menghambat produktivitas, merusak hubungan antar karyawan, dan mengurangi kualitas kerja. Oleh karena itu, mekanisme penyelesaian konflik yang efektif berkontribusi pada:
- Stabilitas Organisasi: Penyelesaian konflik yang baik menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil dan kondusif.
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya: Konflik yang terselesaikan dengan baik mendorong komunikasi terbuka dan kolaborasi, yang meningkatkan kualitas kerja karyawan.
- Efisiensi Operasional: Penyelesaian konflik yang tepat waktu menghindari pemborosan sumber daya yang dapat terjadi jika konflik dibiarkan berlarut-larut.
3. Keefektifan Organisasi sebagai Hasil Akhir
Keberhasilan organisasi tidak hanya bergantung pada struktur formal dan kebijakan, tetapi juga pada perilaku karyawan yang mencakup motivasi, orientasi nilai, dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Negosiasi formal dan mekanisme penyelesaian konflik memainkan peran penting dalam menciptakan suasana kerja yang sehat, di mana karyawan merasa dihargai dan didukung.
Ketika karyawan merasa bahwa hak dan kebutuhan mereka diperhatikan, loyalitas, kualitas kerja, dan intensitas kontribusi mereka terhadap organisasi akan meningkat.