SwaraWarta.co.id – Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi memainkan peran yang sangat penting, baik dalam interaksi personal maupun profesional. Salah satu aspek yang tak kalah penting dalam komunikasi adalah santun berbahasa. Menjaga kesopanan dalam berbahasa bukan hanya mencerminkan karakter seseorang, tetapi juga mempengaruhi hubungan yang terjalin dengan orang lain. Oleh karena itu, dalam menyusun rancangan kegiatan komunikasi, penting untuk menekankan pada tema santun berbahasa sebagai bagian dari karakter yang perlu dibangun dan diterapkan. Artikel ini akan menguraikan bagaimana merancang kegiatan berbentuk kerangka kalimat dengan tema santun berbahasa dalam kegiatan komunikasi.
1. Pengertian Santun Berbahasa
Sebelum memasuki rancangan kegiatan, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan santun berbahasa. Santun berbahasa merujuk pada cara menggunakan bahasa dengan penuh penghormatan terhadap orang lain, menghindari kata-kata yang kasar atau tidak sopan, dan menggunakan pilihan kata yang sesuai dengan konteks serta situasi. Santun berbahasa tidak hanya soal penggunaan kata yang sopan, tetapi juga mencakup tata krama dalam berbicara, seperti intonasi yang baik, dan cara menyampaikan pesan secara efektif dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Terminologi Terkait:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Komunikasi Verbal dan Non-Verbal: Santun berbahasa sangat terkait dengan komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal mencakup kata-kata yang diucapkan, sementara komunikasi non-verbal mencakup ekspresi wajah, gestur tubuh, dan nada suara. Keduanya harus selaras untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan penuh penghormatan.
- Etika Berkomunikasi: Dalam konteks ini, etika berkomunikasi adalah pedoman dasar yang mengatur bagaimana seseorang seharusnya berkomunikasi dengan orang lain, termasuk di dalamnya adalah cara berbicara yang santun dan penuh penghargaan.
2. Langkah-langkah Merancang Kegiatan Komunikasi dengan Tema Santun Berbahasa
Merancang kegiatan berbasis tema santun berbahasa memerlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk merancang kegiatan berbentuk kerangka kalimat yang menekankan pada santun berbahasa dalam komunikasi.
A. Tentukan Tujuan Kegiatan
Langkah pertama adalah menentukan tujuan dari kegiatan tersebut. Apakah tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbicara dengan santun? Ataukah untuk melatih kemampuan berbahasa yang santun dalam situasi tertentu, seperti dalam rapat kerja atau dalam interaksi sosial sehari-hari? Tujuan ini akan menjadi dasar dalam merancang kerangka kalimat yang tepat.
Contoh tujuan kegiatan:
- Meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya santun berbahasa dalam kehidupan profesional.
- Melatih peserta untuk berkomunikasi dengan penuh penghormatan dalam percakapan sehari-hari.
B. Susun Kerangka Kegiatan
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kerangka kegiatan yang mencakup berbagai aspek komunikasi santun. Kerangka ini harus mencakup materi yang relevan, contoh kalimat, serta teknik-teknik berbahasa yang dapat dipraktikkan oleh peserta.
Contoh kerangka kegiatan:
- Pembukaan: Menyapa peserta dengan kata-kata yang hangat dan penuh rasa hormat.
- Kalimat: “Selamat pagi, teman-teman. Senang sekali bisa berkumpul di sini untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.”
- Pengenalan Tema Santun Berbahasa: Memberikan pemahaman mengenai pentingnya berbicara dengan santun.
- Kalimat: “Dalam berkomunikasi, kita tidak hanya berbicara untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk membangun hubungan yang saling menghormati.”
- Praktik Santun Berbahasa: Melakukan simulasi atau role-play komunikasi santun.
- Kalimat: “Apakah Anda bisa memberi saran tentang hal ini? Saya sangat menghargai pendapat Anda.”
- Diskusi Kelompok: Peserta berdiskusi mengenai contoh kalimat dan situasi-situasi yang memerlukan bahasa yang santun.
- Kalimat: “Bagaimana Anda menanggapi kritik dengan cara yang positif dan menghargai?”
C. Tentukan Metode Pengajaran
Metode pengajaran yang digunakan harus mendukung tema santun berbahasa. Beberapa metode yang bisa digunakan antara lain:
- Simulasi atau Role-Playing: Mengajak peserta untuk mempraktikkan komunikasi santun dalam berbagai situasi.
- Diskusi Kelompok: Membahas situasi-situasi di mana bahasa yang santun diperlukan dan berdiskusi mengenai pilihan kata yang tepat.
- Studi Kasus: Memberikan contoh kasus komunikasi yang kurang santun dan meminta peserta untuk menganalisis serta memperbaikinya.
3. Manfaat Santun Berbahasa dalam Komunikasi
Menerapkan santun berbahasa dalam kegiatan komunikasi membawa berbagai manfaat, baik dalam kehidupan personal maupun profesional. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh:
A. Meningkatkan Keefektifan Komunikasi
Komunikasi yang santun cenderung lebih mudah diterima dan dipahami. Ketika seseorang berbicara dengan penuh penghormatan, pesan yang disampaikan akan lebih terbuka diterima oleh lawan bicara.
B. Membangun Hubungan yang Positif
Komunikasi yang santun menciptakan suasana yang harmonis dan membangun hubungan yang positif antara individu. Ketika setiap orang saling menghormati dalam berbicara, akan terbentuk suasana yang lebih inklusif dan kooperatif.
C. Menumbuhkan Budaya Kerja yang Baik
Di dunia profesional, komunikasi yang santun dapat menciptakan budaya kerja yang saling mendukung, meningkatkan moral, serta memperkuat kerja sama tim. Hal ini juga berdampak pada peningkatan produktivitas organisasi.
4. Evaluasi dan Refleksi
Setelah kegiatan dilakukan, penting untuk melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan kegiatan. Evaluasi ini bisa dilakukan dengan cara meminta peserta untuk memberikan umpan balik atau melakukan refleksi mengenai apa yang telah mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat mengimplementasikan santun berbahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Evaluasi:
- Mengajak peserta untuk memberikan contoh situasi di mana mereka akan menggunakan kalimat santun dalam kehidupan mereka.
- Mengadakan kuis atau tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan.
Kesimpulan
Menerapkan tema santun berbahasa dalam kegiatan komunikasi merupakan langkah penting dalam membangun karakter yang baik dan hubungan yang positif di lingkungan pribadi maupun profesional. Dengan merancang kegiatan yang terstruktur dan sistematis, seperti yang dijelaskan dalam kerangka kalimat di atas, kita dapat menanamkan nilai-nilai kesantunan yang akan membentuk budaya komunikasi yang lebih baik. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga praktik langsung dalam berkomunikasi secara santun dan penuh penghargaan.