SwaraWarta.co.id – Diberitakan, dalam film Guna Guna Istri Muda, Anjasmara berperan sebagai suami yang terjebak dalam hubungan rumit dengan istri muda, yang diperankan oleh Carissa Perusset.
Dalam film tersebut, karakter yang dimainkan Carissa sangatlah jahat, berusaha merebut Anjasmara dari istri pertamanya dan menghancurkan rumah tangga yang telah dibangun.
Dalam sebuah wawancara di YouTube Maia ALELDUL TV, Carissa mengungkapkan bahwa perannya dalam film tersebut sangat negatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menggambarkan karakter yang ia mainkan sebagai sosok yang tidak hanya jahat, tetapi juga materialistis.
Carissa, yang sudah beberapa kali berperan sebagai wanita perebut lelaki orang atau yang sering disebut pelakor, mengungkapkan bahwa ia sering kali mengamati perilaku para wanita simpanan untuk memperdalam perannya.
Dalam obrolannya, ia menyebut istilah ani-ani yang tengah viral di media sosial, yang merujuk pada wanita yang menjadi kekasih diam-diam seorang pria yang sudah berkeluarga.
Menurut Carissa, salah satu ciri khas dari wanita simpanan adalah sikap manja yang sering ditampilkan di depan pria incarannya, dan hal inilah yang ia coba tampilkan saat memainkan peran pelakor.
Carissa mengaku tidak melakukan riset mendalam untuk memerankan tokoh pelakor ini, namun ia merasa bahwa observasi terhadap perilaku ani-ani di dunia nyata sudah cukup untuk membantunya membangun karakter tersebut.
Ia bahkan menyebut dirinya sebagai sosok yang “super girly dan manja” dalam menjalani peran itu, menggambarkan bagaimana karakter yang ia mainkan bisa sangat mempengaruhi jalan cerita dalam film.
Dalam kesempatan yang sama, Maia Estianty mencoba memberikan pesan kepada Anjasmara yang juga hadir dalam podcast tersebut.
Maia mengingatkan Anjasmara agar tidak mudah tergoda oleh godaan wanita lain, seperti yang ia gambarkan dalam film.
Menanggapi hal tersebut, Anjasmara memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.
Ia menyatakan bahwa tidak ada yang bisa menjanjikan masa depan, bahkan dalam rumah tangga sekalipun.
Namun, ia menegaskan bahwa ia akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk menjaga rumah tangganya.
Anjasmara menjelaskan bahwa hidup itu penuh ketidakpastian, dan siapa pun tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.
Meskipun demikian, ia berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik dalam peran sebagai suami, meski tidak dapat menjamin bahwa segala sesuatu akan selalu berjalan dengan baik.
Pernyataan Anjasmara ini menunjukkan betapa pentingnya sikap realistis dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Terkadang, meskipun sudah berusaha keras, tidak ada yang bisa menjamin segalanya akan berjalan lancar.
Namun, dengan niat yang baik dan usaha yang maksimal, setiap pasangan diharapkan dapat menjaga hubungan mereka tetap harmonis, meski banyak godaan yang datang.
Dengan cerita yang mengangkat tema percintaan dan perselingkuhan, film ini memberikan gambaran tentang kompleksitas hubungan rumah tangga, serta tantangan yang dihadapi oleh setiap individu dalam mempertahankan komitmen dan kesetiaan.***