SwaraWarta.co.id – Dalam dunia pemasaran, pendekatan classical conditioning sering digunakan untuk membentuk asosiasi antara merek atau produk dengan respons tertentu dari konsumen.
Salah satu contoh penerapan pendekatan ini dapat dilihat pada iklan perusahaan makanan cepat saji.
Contoh Penerapan:
Perusahaan makanan cepat saji seringkali menggunakan gambar dan suara yang menyenangkan dalam iklan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Misalnya, mereka mungkin menampilkan adegan keluarga yang bahagia atau suara musik ceria ketika menampilkan produk mereka.
Dengan seringnya iklan tersebut ditayangkan, konsumen mulai mengaitkan gambar dan suara tersebut dengan rasa lapar dan keinginan untuk membeli produk makanan cepat saji dari merek tersebut.
Penjelasan Pendekatan Classical Conditioning dalam Pemasaran
Dalam pendekatan classical conditioning, pemasaran berupaya menciptakan asosiasi antara stimulus yang netral (misalnya, suara atau gambar menyenangkan) dan respons yang diinginkan (keinginan untuk membeli).
Dalam kasus iklan makanan cepat saji, stimulus menyenangkan (gambar dan suara) berfungsi untuk memicu respons berupa keinginan konsumen untuk membeli produk.
Setelah melihat iklan beberapa kali, konsumen menjadi “terkondisikan” untuk merespons stimulus tersebut dengan keinginan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan.