SwaraWarta.co.id – Syariat dalam Islam memiliki makna mendalam yang merujuk pada perintah dan aturan yang diturunkan oleh Allah SWT untuk dijalankan oleh umat manusia, khususnya kaum Mukmin, dalam menjalani kehidupan yang benar dan lurus di dunia ini. Istilah ini sering kali digunakan untuk menggambarkan cara hidup yang penuh ketundukan kepada Tuhan, sebagai tuntunan agar manusia mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Artikel ini akan membahas pengertian syariat dari segi bahasa dan istilah, tujuan utama diturunkannya syariat Islam, serta bagaimana syariat ini seharusnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap Muslim.
1. Pengertian Syariat Menurut Bahasa dan Istilah
Syariat berasal dari bahasa Arab شريعة yang secara harfiah berarti “jalan yang lurus” atau “jalan menuju sumber air”. Pengertian ini menggambarkan bahwa syariat merupakan sebuah jalan yang disediakan Allah SWT sebagai panduan yang membawa umat manusia kepada sumber kehidupan yang sejati. Seperti halnya sumber air yang menjadi kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, syariat adalah kebutuhan pokok umat Islam untuk menjaga ketentraman hidup mereka di dunia dan keselamatan di akhirat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam istilah Islam, syariat adalah keseluruhan hukum, aturan, dan pedoman yang Allah turunkan melalui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, syariat merupakan aturan yang menjadi panduan umat Islam dalam beribadah, bermuamalah (berinteraksi sosial), serta menjalankan kehidupan pribadi dan masyarakat. Syariat mencakup segala aspek kehidupan, mulai dari hukum shalat, puasa, zakat, hingga hukum-hukum yang berkaitan dengan etika, ekonomi, dan sosial.
2. Mengapa Allah Menurunkan Syariat Islam?
Syariat Islam diturunkan oleh Allah SWT bukan semata-mata sebagai aturan yang harus diikuti, tetapi sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Allah menurunkan syariat untuk:
a. Memandu Manusia ke Jalan yang Lurus
Syariat merupakan jalan lurus yang membawa manusia kepada kebaikan dan keselamatan. Seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam bukunya I’lam al-Muwaqqi’in, syariat adalah sumber utama dari segala keadilan dan kebijaksanaan. Syariat membimbing manusia agar terhindar dari perbuatan dosa dan kesalahan yang merusak hati dan jiwa mereka.
b. Mewujudkan Kemaslahatan Umum
Syariat Islam juga bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang damai, adil, dan seimbang. Melalui hukum-hukum yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik, syariat berusaha menciptakan kemaslahatan umum, di mana hak-hak setiap individu dihormati dan dijaga. Contoh nyata adalah perintah untuk menegakkan keadilan dan melarang perilaku zalim yang dapat merusak tatanan sosial.
c. Membentuk Akhlak yang Mulia
Salah satu tujuan utama syariat adalah membentuk akhlak yang mulia di kalangan umat Islam. Akhlak atau moralitas merupakan cerminan dari keimanan seseorang, dan syariat memberikan panduan tentang perilaku yang baik, seperti kejujuran, kasih sayang, dan rasa tanggung jawab. Dengan mengikuti syariat, seorang Muslim diharapkan dapat menjadi individu yang memiliki akhlak mulia, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
3. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Syariat Islam
Syariat Islam berlandaskan beberapa prinsip dasar yang menjadi fondasi utama dalam pelaksanaan hukum Islam. Prinsip-prinsip ini meliputi:
a. Tauhid
Tauhid atau keyakinan akan keesaan Allah adalah inti dari syariat Islam. Tauhid menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan diikuti, serta menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Setiap perintah dan larangan dalam syariat ditujukan untuk memperkokoh keimanan seorang Muslim kepada Allah SWT.
b. Keadilan
Syariat Islam menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini tercermin dalam berbagai hukum yang mewajibkan umat Islam untuk bersikap adil, baik dalam pergaulan sehari-hari, transaksi bisnis, maupun dalam memberikan hak-hak individu. Keadilan dalam syariat berarti memberikan hak kepada setiap orang sesuai dengan kebutuhannya, tanpa adanya penindasan atau ketidakadilan.
c. Kemaslahatan (Maqashid al-Shariah)
Syariat bertujuan untuk mencapai kemaslahatan atau kebaikan bagi umat manusia. Kemaslahatan ini mencakup lima aspek penting dalam kehidupan, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Semua hukum syariat ditetapkan untuk menjaga kelima aspek ini agar tercapai keseimbangan yang harmonis dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
d. Moderasi
Syariat Islam menekankan prinsip moderasi atau wasathiyah, yaitu sikap seimbang dalam menjalankan kehidupan. Allah SWT melarang perilaku berlebihan atau ekstrem, baik dalam ibadah maupun dalam urusan duniawi. Prinsip moderasi ini membantu umat Islam agar tetap berada di jalan yang lurus tanpa terjebak dalam sikap berlebihan yang dapat menimbulkan kerugian.
4. Implementasi Syariat Islam dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengamalkan syariat dalam kehidupan sehari-hari adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Namun, pelaksanaannya memerlukan pemahaman yang baik dan konsistensi dalam menjalankannya. Berikut adalah beberapa cara untuk mengamalkan syariat secara efektif:
a. Menjaga Shalat Lima Waktu
Shalat adalah tiang agama dan salah satu pilar utama dalam syariat Islam. Menjaga shalat lima waktu dengan tepat adalah bentuk kepatuhan terhadap syariat yang paling mendasar. Shalat bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon petunjuk agar tetap berada di jalan yang lurus.
b. Menaati Aturan dalam Muamalah
Muamalah atau interaksi sosial dalam Islam juga diatur oleh syariat, yang mencakup etika dalam jual beli, pinjam-meminjam, dan berbagai bentuk transaksi lainnya. Memahami dan menaati aturan-aturan ini membantu seorang Muslim menjaga kejujuran, integritas, dan tanggung jawab dalam kehidupan sosial dan ekonomi mereka.
c. Menjalankan Hukum Zakat dan Sedekah
Zakat dan sedekah adalah bagian dari syariat yang berfungsi untuk membersihkan harta dan menolong mereka yang membutuhkan. Dalam konteks sosial, zakat dan sedekah juga berperan dalam menciptakan keseimbangan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat.
Kesimpulan: Pentingnya Syariat sebagai Jalan yang Lurus
Syariat Islam adalah jalan lurus yang ditetapkan oleh Allah untuk memandu umat manusia menuju kehidupan yang penuh berkah. Dengan menjalankan syariat, seorang Mukmin tidak hanya menunjukkan ketundukan kepada Tuhan tetapi juga berperan aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan berakhlak mulia. Pentingnya syariat tidak hanya terletak pada pelaksanaan ritual keagamaan, tetapi juga pada penerapannya dalam aspek sosial, ekonomi, dan moral.
Allah SWT menurunkan syariat sebagai bentuk kasih sayang-Nya agar manusia tidak tersesat dan tetap berada di jalan yang lurus. Melalui syariat, umat Islam dapat menemukan kebahagiaan dan ketenangan yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat.