SwaraWarta.co.id – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Ponorogo, Sareh bin Joyo, dikabarkan meninggal dunia di Malaysia.
Sareh, yang berusia 69 tahun, telah lama bekerja di Negeri Jiran tersebut, namun hingga kini alamat lengkap keluarganya di Ponorogo masih belum diketahui.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ponorogo, Suko Kartono, mengatakan pihaknya sedang berusaha mencari alamat keluarga Sareh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk itu, mereka telah mengirimkan surat kepada camat-camat di seluruh Kabupaten Ponorogo agar dapat diteruskan ke pihak kelurahan/desa dan RT/RW untuk membantu pencarian tersebut.
“Dia itu sudah puluhan tahun di Malaysia dan tidak diketahui keluarganya. Oleh karena itu kita masih berupaya mencari alamat dari orang itu, karena kita menerima surat dari konsulat jenderal ini tidak jelas, jadi hanya asli dari Ponorogo,” ujarnya saat dikonfirmasi RRI, Minggu (10/11/2024).
Informasi mengenai meninggalnya Sareh diterima dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) Johor Baru pada 4 November lalu, yang menyebutkan bahwa Sareh meninggal di Hospital Pontian-Johor.
Suko menjelaskan, Sareh sudah tinggal di Malaysia selama puluhan tahun dan keluarganya tidak diketahui. Oleh karena itu, pihaknya sedang berusaha mencari data keluarga melalui Dispendukcapil Ponorogo.
Pihak Disnaker Ponorogo sudah bekerja sama dengan Dispendukcapil untuk mencari data keluarga Sareh, namun sampai sekarang belum berhasil.
Mereka juga meminta bantuan camat untuk membantu pencarian ini. Jika alamat keluarga tidak ditemukan hingga 11 November, jenazah Sareh akan dimakamkan di Malaysia.
“Kita dikasih waktu pencarian alamat itu sampai besuk ya, tanggal 11 November. Kalau misalnya tidak diketahui alamatnya sampai batas waktu itu, maka yang jenazah Sareh akan dimakamkan di Malaysia,” bebernya.
Suko juga menyebutkan bahwa kemungkinan besar kepergian Sareh ke Malaysia sebagai PMI tidak tercatat secara resmi, karena tidak ada data tentang dirinya di Disnaker Ponorogo maupun BP2MI.
“Kelihatannya seperti itu (tidak resmi.red), kalau resmi jelas di data kami ada, dan di BP2MI mesti diketahui. Jadi kalau sampai tanggal 11 November tidak diketahui alamat keluarganya, maka jenazahnya akan dimakamkan di Malaysia, tapi kita berupaya sekuat tenaga untuk mencari alamat keluarganya di Ponorogo,” tegasnya.
Namun, pihaknya akan terus berusaha mencari keluarga Sareh di Ponorogo agar jenazahnya bisa dikirim kembali ke Indonesia.