SwaraWarta.co.id – Disebutkan bahwa keberhasilan dalam menangani isu air dan sanitasi dinilai menjadi kunci pencapaian seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Hal ini disampaikan oleh Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Air, Retno Marsudi, pada pertemuan UN-Water yang digelar di New York.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan yang berlangsung dua hari tersebut diakhiri dengan optimisme bahwa masyarakat global mampu mewujudkan target pembangunan di sektor air.
Retno menegaskan bahwa masyarakat dunia perlu memanfaatkan momentum strategis yang sedang berlangsung untuk mendorong kemajuan lebih lanjut, terutama dalam tindak lanjut hasil Konferensi Air PBB 2023 menuju Konferensi Air PBB berikutnya pada 2026.
Ia menekankan bahwa inilah waktu yang tepat bagi komunitas global untuk membentuk “gerakan air” yang kuat dan didukung oleh berbagai pihak.
Menurut Retno, inisiatif ini dapat memicu dorongan kolektif yang mampu mempercepat tercapainya tujuan-tujuan pembangunan sektor air.
Sebagai mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno juga menyampaikan pentingnya aksi nyata yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat.
Dalam pandangannya, segala upaya harus difokuskan pada tindakan konkret yang memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Ia menekankan pentingnya implementasi yang konsisten dan berkelanjutan, dengan mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
Retno juga menyuarakan pentingnya kolaborasi yang inklusif dan bermakna. Dalam pandangannya,
kemitraan dalam agenda pembangunan seharusnya tidak hanya menjadi kebiasaan, tetapi harus dianggap sebagai bagian yang esensial dari langkah pembangunan.
Ia menekankan bahwa semua pemangku kepentingan, termasuk sektor bisnis, lembaga filantropi, dan institusi keuangan, perlu bersinergi untuk membangun kemitraan inovatif yang dapat menutup kesenjangan pendanaan di sektor air dan sanitasi.
Dalam visinya, Retno memandang penghilangan hambatan sektoral sebagai hal penting agar penyediaan air dan sanitasi dapat dirasakan oleh semua pihak.
Untuk mendukung tujuan ini, ia memperkenalkan konsep “Tiga A” yang terdiri dari Advocate (advokasi), Align (penyelarasan), dan Accelerate (percepatan).
Melalui strategi ini, Retno berharap semua pemangku kepentingan dapat bergerak searah, memastikan bahwa setiap upaya berkontribusi pada tujuan bersama dan tidak ada pihak yang tertinggal.
Pada pertemuan tersebut, Alvaro Lario, Presiden Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (IFAD) yang memimpin sesi UN-Water, memberikan dukungan atas seruan aksi dari Retno Marsudi.
Ia menggarisbawahi pentingnya memastikan pekerjaan UN-Water tetap relevan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di seluruh dunia.
Pertemuan UN-Water yang diadakan pada 4-5 November 2024 di New York ini menjadi penampilan pertama Retno Marsudi sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Air.
Di hadapan lebih dari 130 peserta yang terdiri dari organisasi anggota dan mitra UN-Water, Retno menunjukkan komitmennya dalam menghidupkan kembali agenda global air dan sanitasi.
Pertemuan ini juga memperkuat pentingnya kemitraan serta kohesi antar pihak dalam mendukung inisiatif PBB terkait air dan sanitasi untuk masa depan yang lebih baik.***