SwaraWarta.co.id – Pada debat kedua Pilkada Ponorogo 2024, salah satu isu yang menarik perhatian adalah pembangunan dan perbaikan jalan di Ponorogo.
Pasangan calon nomor 01, Ipong Muchlissoni dan Segoro Luhur, menyoroti perbaikan jalan yang dilakukan selama masa kepemimpinan Ipong.
Ipong Muchlissoni menyebutkan data dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk menunjukkan hasil kerjanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini saya hanya bicara data, Sumbernya dari Pemerintah Kabupaten (Ponorogo) jalan kondisi baik 2015, 470 KM, tahun 2020, 558 KM, tahun 2023, 335 KM. Ini data, sumbernya dari Pemkab Ponorogo,” jelas Ipong Muchlissoni.
Ia mengatakan bahwa pada masa kepemimpinannya, panjang jalan dalam kondisi baik meningkat dari 470 km pada tahun 2015 menjadi 558 km pada tahun 2020. Namun, saat Ipong tidak lagi menjabat, angka ini turun menjadi 335 km pada tahun 2023.
“Masa terakhir pemerintahan saya 558 km, tahun 2023 jalan baik turun menjadi 335 km. Jadi jalan ini bukan soal rasa, jalan ini soal data. Faktanya seperti ini,” tambahnya.
Sementara itu, calon bupati Sugiri Sancoko menanggapi pernyataan Ipong dengan menjelaskan bahwa penurunan angka jalan dalam kondisi baik disebabkan oleh peningkatan standar kualitas jalan di Ponorogo.
“Pertama kali saya merumuskan invest jalan daerah, maka ada data jalan yang tidak layak menjadi jalan bagus maka saya turunkan (menjadi tidak bagus),” jelas Sugiri Sancoko.
Sugiri mengatakan bahwa ia menerapkan standar IJD (Indeks Jalan Daerah), yang mengacu pada kualitas jalan nasional yang harus memiliki dua hingga tiga lapisan aspal.
“IJD itu standar jalan nasional, umpama aspal harus layer harus dua atau tiga kali.”
Ia menjelaskan bahwa pada masa Ipong, beberapa jalan yang seharusnya dianggap buruk, tercatat sebagai jalan baik.Sugiri juga mengajak masyarakat untuk merasakan langsung perubahan kualitas jalan.
“Coba cek, yang pernah naik sepeda motor, dipungkiri atau dikhianati, jujur atau tidak jujur, jalan-jalan lebih bagus hari ini,” jelasnya