Putu Satria Ananta Rustika ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Putu Satria Ananta Rustika (19), seorang taruna semester dua (tingkat satu) di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), diduga tewas karena dianiaya oleh seorang senior. Keluarganya sangat sedih atas kehilangan Rio.
Rio dikenal sebagai sosok yang gigih dan sangat rajin. Ayah korban, I Ketut Suastika, tampak terpukul dan sesekali menangis, meskipun berusaha untuk tetap kuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BACA JUGA: Mahasiswa Pelayaran Asal Bali Tewas di Jakarta Usai dipukul Senior
Dia sangat terkejut mendengar kabar anaknya meninggal dunia di kampus STIP.
“Saya benar-benar terpukul, kemarin langsung minta tolong sana-sini termasuk ke keluarga di Jakarta dan Pak Nyoman Parta anggota DPR RI untuk dibantu penanganan kasusnya,” kata Suastika dilansir dari detikBali.
Ia mengatakan bahwa sejak lama Rio bercita-cita untuk masuk sekolah kedinasan. Dan cita-citanya tercapai setelah diterima di STIP. Sebagai orang tua, ia selalu mendukung keinginan anaknya.
Rio adalah anak sulung dan memiliki dua adik. Adik-adiknya masing-masing duduk di SMA dan kelas 6 SD.
BACA JUGA: Terungkap, Istri Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Dapat Transfer 29 Juta
Rio pernah menjadi anggota Paskibraka untuk Kabupaten Klungkung saat SMA.
Rio mulai kuliah pada September 2023. Selama beberapa bulan di kampus tersebut, Rio sering memberi kabar kepada keluarganya.
“Biasanya lebih sering berkabar ke ibunya. Kalau dengan saya terakhir chat beberapa hari lalu, ini masih ada chatnya,” kenang Suastika.
“Saya harap pelaku mendapat ganjaran setimpal untuk memberi efek jera, dan tidak ada lagi kekerasan di dunia pendidikan,” ungkapnya.
Keluarga masih belum tahu kapan jenazah Rio bisa dipulangkan ke Bali. Setelah ia diotopsi di RS Polri Kramat Jati, jenazah Rio hingga saat ini masih disemayamkan di sana.