SwaraWarta.co.id – Iran baru-baru ini mengklaim bahwa seluruh serangan yang dilakukan Israel menggunakan pesawat jet tempur telah berhasil dibendung oleh sistem pertahanan anti-rudal mereka.
Klaim ini disampaikan melalui juru bicara militer Iran yang menekankan kesiapan dan kekuatan pertahanan negara tersebut dalam menghadapi ancaman dari luar, khususnya yang datang dari Israel.
Pernyataan Iran tersebut menunjukkan ketegangan yang masih tinggi di kawasan Timur Tengah, terutama antara Iran dan Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Israel telah lama menuduh Iran sebagai ancaman besar di kawasan tersebut, terutama terkait program nuklir yang dikembangkan oleh Iran.
Kedua negara ini sering terlibat dalam ketegangan, baik secara diplomatik maupun dalam bentuk serangan udara dan cyber.
Iran sendiri telah mengembangkan sistem pertahanan anti-rudal yang mereka klaim mampu melindungi negara dari ancaman udara.
Sistem ini termasuk rudal darat-ke-udara dan teknologi radar yang canggih. Salah satu komponen utama dalam sistem pertahanan udara Iran adalah sistem Khordad 15, yang menurut militer Iran mampu mendeteksi dan menargetkan pesawat musuh dari jarak jauh, termasuk jet tempur dan drone.
Klaim Iran tentang kemampuannya membendung serangan dari Israel ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi segala bentuk ancaman.
Menurut militer Iran, pertahanan udara mereka telah diuji secara ekstensif dan berhasil melacak serta menghancurkan berbagai jenis target udara. Hal ini, menurut mereka, menjadi bukti kekuatan dan kesiapan Iran dalam menghadapi ancaman eksternal.
Meskipun demikian, beberapa analis militer di luar Iran meragukan keakuratan klaim tersebut. Mereka berpendapat bahwa meskipun Iran memiliki beberapa sistem pertahanan udara yang efektif, kemampuan untuk sepenuhnya membendung serangan dari Israel, yang menggunakan teknologi jet tempur canggih, masih menjadi tanda tanya.
Sistem pertahanan udara Israel sendiri, seperti Iron Dome, telah terbukti sangat efektif dalam menghadapi ancaman roket dan rudal, yang menambah kompleksitas dalam persaingan kekuatan militer di kawasan tersebut.
Klaim dari Iran ini dipandang sebagai bagian dari strategi perang psikologis dalam meningkatkan ketahanan dan moral rakyat Iran.
Namun, situasi ini tetap memicu kekhawatiran internasional, karena ketegangan antara Iran dan Israel memiliki potensi untuk memicu konflik lebih luas di Timur Tengah, yang dapat mengancam stabilitas global.