SwaraWarta.co.id – Pasangan calon nomor urut 01, Ipong Muhclissoni-Segoro Luhur Kusumo Daru, memiliki pendekatan unik dalam menyusun program kerja mereka untuk calon bupati Ponorogo.
Mereka tidak hanya mengandalkan data, tetapi juga mendengarkan langsung keluhan dan harapan masyarakat dengan turun ke lapangan.
Ipong mengungkapkan bahwa bersama Luhur, wakilnya, mereka telah mengunjungi sejumlah desa, termasuk di Kecamatan Sukorejo seperti Desa Sragi, Sukorejo, dan Nambangrejo, serta di Kecamatan Jambon dan desa-desa lain di Kecamatan Jenangan, Mlarak, Sokoo, Ngrayun, dan Slahung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari semua kunjungan tersebut, Ipong mencatat bahwa mayoritas masyarakat mengeluhkan masalah infrastruktur jalan dan ketersediaan pupuk.
‘’Dari semua desa yang kami kunjungi, mayoritas masyarakat keluhannya sama yaitu masalah infrastruktur jalan dan pupuk,’’ ungkap Ipong.
Menurutnya, dalam empat tahun terakhir, perbaikan infrastruktur dan distribusi pupuk subsidi bagi petani tidak berjalan maksimal. Padahal, kedua hal ini sangat penting untuk memajukan ekonomi desa.
Ipong-Luhur berjanji akan segera mencari solusi untuk permasalahan ini jika terpilih sebagai bupati. Mereka yakin bahwa program-program yang mereka rencanakan sudah pernah dilakukan selama Ipong menjabat bupati dari 2016 hingga 2021.
‘’Karena yang diminta masyarakat sesungguhnya sudah kami lakukan pada saat menjabat bupati 2016-2021,’’ jelas Ipong.
Sebagai daerah agraris, lebih dari 70% penduduk Ponorogo bergantung pada pertanian, dengan lebih dari 200 ribu unit usaha pertanian yang mencakup tanaman pangan, peternakan, hortikultura, kehutanan, perkebunan, dan perikanan.
Ipong juga menyebutkan bahwa mereka telah menyiapkan program bantuan pupuk organik cair gratis untuk membantu mengurangi biaya produksi dan mengembalikan kesuburan tanah.
Selain itu, mereka akan memastikan kecukupan pupuk subsidi dengan melakukan pengawasan distribusi agar tepat sasaran dan mengurangi permainan harga di pasaran.
‘’Kami telah menyiapkan program bantuan pupuk organik cair gratis untuk membantu menekan biaya produksi serta upaya mengembalikan kesuburan tanah, dan program untuk memastikan kecukupan pupuk subsidi melalui pengawasan distribusi pupuk agar tepat sasaran serta upaya meminimalisir permainan harga pupuk di pasaran,’’ pungkas Ipong.