SwaraWarta.co.id – Fenomena ” jam koma ” menjadi salah satu isu yang semakin banyak dialami oleh generasi muda, khususnya Gen Z .
Fenomena ini menggambarkan periode di siang hari ketika mereka merasa sangat lelah dan kurang produktif , meskipun mungkin belum beraktivitas berat sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi produktivitas sehari-hari, tetapi juga memiliki dampak besar pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di depan layar dan gaya hidup yang cenderung kurang seimbang, “jam koma” menjadi sebuah refleksi dari bagaimana tekanan kehidupan modern dapat menguras energi.
Dampak jangka panjang dari “jam koma” dapat sangat serius.
Jika tidak diatasi, kelelahan ini dapat memicu masalah kesehatan yang lebih besar, seperti gangguan tidur, kecemasan, hingga depresi.
Kondisi mental yang tidak stabil ini kemudian dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk mulai memperhatikan keseimbangan hidup mereka dengan cara-cara yang lebih bijak.
Salah satu dampak utama dari fenomena ini adalah peningkatan tingkat stres, yang sering kali dialami akibat gaya hidup yang terlalu sibuk dan terhubung secara digital.
Stres berkepanjangan tidak hanya berpengaruh pada mental, tetapi juga fisik. Ketika seseorang terus menerus merasa lelah dan tidak mampu fokus, kualitas tidur pun akan terganggu.
Kurangnya istirahat yang berkualitas dapat memicu berbagai masalah lain, seperti meningkatnya risiko kecemasan, depresi, hingga gangguan fisik seperti peningkatan tekanan darah atau gangguan pencernaan.
Selain itu, paparan yang terus-menerus terhadap layar gadget mengurangi kondisi ini.
Waktu yang dihabiskan untuk menatap layar, baik itu untuk bekerja, belajar, atau sekadar hiburan, sering kali tanpa jeda yang cukup.
Hal ini dapat membuat otak dan tubuh kelelahan tanpa disadari. Kebiasaan ini juga berkontribusi pada pola tidur yang buruk dan menambah tekanan mental.
Untuk mengatasi fenomena “jam koma” dan dampaknya, ada beberapa langkah yang dapat diambil.
Langkah-langkah ini fokus pada pengaturan gaya hidup yang lebih sehat dan seimbang, serta upaya untuk lebih bijaksana dalam memanfaatkan teknologi.
Berikut beberapa solusi yang bisa diterapkan:
1. Mengatur Rutinitas Harian
Salah satu cara untuk menghindari kelelahan berlebih adalah dengan membuat rutinitas harian yang terstruktur.
Waktu istirahat harus diatur secara teratur, terutama di tengah hari, agar tubuh dan otak mendapatkan jeda yang cukup.
2. Membatasi Konsumsi Kafein
Terlalu banyak mengonsumsi kafein atau minuman manis sering kali menjadi solusi instan untuk melawan rasa kantuk.
Namun, dalam jangka panjang, hal ini justru dapat memperbaiki kondisi tubuh. disarankan, batasi konsumsi kafein dan pilih alternatif minuman sehat seperti air putih atau teh herbal.
3. Mengambil Jeda dari Aktivitas Digital
Sering kali, rasa lelah yang dirasakan di siang hari disebabkan oleh paparan berlebihan terhadap layar gadget.
Penting untuk mengambil jeda secara berkala dari aktivitas digital agar mata dan otak dapat beristirahat.
Manfaatkan waktu ini untuk berjalan-jalan singkat, melakukan peregangan, atau sekadar bersantai tanpa menatap layar.
4. Berolahraga Secara Teratur
Olahraga adalah cara efektif untuk meningkatkan energi dan mengurangi rasa lelah.
Aktivitas fisik yang rutin dapat membantu tubuh tetap bugar dan menjaga stamina sepanjang hari.
Mulailah dengan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau bersepeda, dan lakukan secara konsisten.
Sebagai generasi yang sangat terhubung dengan teknologi, tantangan bagi Gen Z untuk menjaga keseimbangan hidup menjadi semakin besar.
“Jam koma” adalah cerminan dari bagaimana tekanan digital dan kehidupan sehari-hari dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Namun, dengan kesadaran untuk mulai mengatur waktu dan bijak dalam menggunakan teknologi, fenomena ini bisa dikelola dengan baik.
Pada akhirnya, menjaga keseimbangan antara kebutuhan digital dan kesehatan fisik serta mental adalah kunci agar tetap produktif di era serba cepat ini.
Istirahat yang cukup, pemulihan yang tepat, dan gaya hidup yang lebih sehat akan membantu Gen Z menjalani kehidupan yang lebih baik dan seimbang.***