Swarawarta.co.id – Ni Luh Puspa tiba di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor pada Kamis (17/10).
Ia datang dengan mobil hiace bersama Pengacara Otto Hasibuan, Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia Dony Oskaria.
Kedatangan Ni Luh Puspa cukup mengejutkan, mengingat ia tidak hadir pada pemanggilan para calon Wakil Menteri di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sebuah podcast, ia mengungkapkan bahwa ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan lebih banyak tinggal bersama kakek dan neneknya.
Nama “Ni Luh” berarti “anak pertama perempuan” dalam bahasa Bali.
Sebelum meniti karier sebagai presenter, Ni Luh menjalani berbagai pekerjaan dan berpindah-pindah kota, termasuk Denpasar, Surabaya, dan Makassar.
Karier jurnalistik dimulai pada tahun 2010 saat merantau ke Makassar.
Di sana, ia magang dan bekerja di sebuah radio lokal, mendapat bimbingan dari Sastrawan Asdar Muis dan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Pada tahun 2012, Ni Luh bergabung dengan Sun TV Makassar sebagai presenter sambil menyelesaikan kuliah.
Ia juga sempat bekerja di Tabloid Bisnis Sulawesi dan menjadi presenter cadangan di RCTI Makassar, sebelum akhirnya memilih untuk berhenti dari dunia presenter pada 2015 setelah lulus dari STIE Nobel Indonesia di Makassar.
Pada tahun 2018, Ni Luh berhasil bergabung dengan Kompas TV dan kini memiliki program dengan namanya sendiri, NI LUH yang tayang setiap hari Senin dan menyajikan liputan investigasi.
Selain sebagai presenter, ia juga berperan sebagai produser di stasiun TV yang sama.
Ni Luh menjelaskan bahwa tawaran untuk menjadi Wakil Menteri datang secara tiba-tiba, berbeda dengan proses pemanggilan para calon lainnya.
“Itu prosesnya cepet, ya. Bener-bener baru kemarin dihubungi. Jadi saya totally baru dihubungin Pak Mayor Teddy sudah malam,” kata Ni Luh usai menerima pembekalan di Hambalang, Bogor, Kamis (17/10).
Mayor Teddy memberitahukan tentang agenda dan persyaratan yang perlu dibawa, termasuk dress code berupa baju batik.
“Kemudian ada beberapa detailing yang harus saya penuhi. Terus agenda hari ini, dresscode hari ini. Jadi prosesnya cepat sekali,” tuturnya.
Meski tidak menjelaskan secara rinci jabatan yang ditawarkan Ni Luh menyatakan bahwa posisi tersebut sesuai dengan passion-nya.
“Saya merasa passion di situ, saya merasa di bidang tersebut. Soal jabatannya apa nanti Presiden Terpilih yang umumkan,” tuturnya.
Ketika ditanya apakah ia akan menjadi Wakil Menkominfo, ia memberikan jawaban yang diplomatis.
“Sebenarnya ini garis besarnya arahnya satu kepercayaan yang kemudian dengan beberapa hal yang disampaikan. Saya juga mempertimbangkannya dengan matang,” katanya.
“Banyak orang yang berpengaruh di hidup saya, kemudian memantapkan itu hari ini,” tutupnya.
