Swarawarta.co.id – Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk melindungi umat Islam dari bahaya ain, yakni penyakit yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang iri atau hasad.
Ain adalah penyakit nyata yang timbul akibat pandangan negatif dari seseorang yang dengki.
Dalam ajaran Islam, pandangan tersebut bisa menyebabkan dampak buruk pada orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengertian Ain Secara Umum
Secara bahasa, kata “ain” berasal dari bahasa Arab yang berarti penglihatan atau mata.
Secara istilah, ain merujuk pada penyakit yang disebabkan oleh pandangan mata seseorang yang hasad.
Orang yang menimbulkan penyakit melalui pandangannya disebut dengan “ain”, sedangkan yang terkena dampak dari pandangan tersebut disebut “ma’in”.
Hasad atau iri hati adalah faktor utama yang menyebabkan timbulnya penyakit ain.
Orang yang memiliki sifat hasad tidak akan merasa bahagia sebelum melihat orang lain menderita, dan ia merasakan penderitaan saat melihat orang lain bahagia.
Walaupun ain berasal dari pandangan mata, sebenarnya itu berhubungan dengan jiwa yang penuh iri hati. Sebaliknya, pandangan tanpa unsur hasad tidak akan menimbulkan penyakit ain.
Bacaan Doa Terhindar dari Ain
Untuk melindungi diri dari penyakit ain, Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa khusus.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, disebutkan bahwa Nabi SAW sering membaca doa perlindungan ini untuk cucu-cucunya, Hasan dan Husain.
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Arab latin: U’iidzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin
Artinya: “Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ain yang mencela.” (HR Bukhari [3371], dari Ibnu Abbas)
Doa ini dapat dipanjatkan kapan saja untuk menjaga diri sendiri maupun anak-anak dari bahaya ain.
Terdapat pula bacaan doa terhindar dari ain yang bisa dipanjatkan mulai dari sekarang:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq.
Artinya: Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya. (HR Muslim dan Ibnu Sinni).