Swarawarta.co.id -Ada beberapa doa yang dikenal mustajab atau kecil kemungkinannya untuk tidak dikabulkan oleh Allah. Salah satu doa tersebut adalah doa orang yang terzolimi.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa doa orang yang terzalimi merupakan salah satu dari tiga doa yang pasti dikabulkan.
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Bacaan Doa Orang Terzalimi
Terdapat beberapa doa yang bisa dibaca oleh orang yang terzalimi. Salah satunya adalah doa yang ada dalam Surah Al-Qasas ayat 21.
رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Rabbi najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn(a).
Artinya: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”
Selain itu, terdapat juga doa yang bisa dibaca agar terhindar dari kezaliman, yang tertera dalam Surah Al-Mu’minun ayat 94.
رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِيْ فِى الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Rabbi falā taj’alnī fil-qaumiẓ-ẓālimīn(a).
Artinya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku termasuk kaum yang zalim.”
Anjuran untuk Menolong Orang yang Dizalimi
Yusuf Qardhawi, seorang ulama terkenal dari Mesir, dalam bukunya Fiqh Al-Jihad yang diterjemahkan oleh Irfan Maulana Hakim dkk, mengutip sebuah hadits sahih yang berisi ajakan untuk menolong saudara yang sedang dizalimi.
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk membantu orang yang tertindas.
“Tolonglah saudaramu yang zalim dan yang dizalimi.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami menolongnya karena ia dizalimi, lalu bagaimana kami menolong orang zalim?” Beliau menjawab, “Mencegahnya dari kezaliman, karena itu adalah pertolongan untuknya.”
Melawan kezaliman juga termasuk jihad dalam Islam. Dalam beberapa hadits dikatakan jihad semacam ini adalah jihad yang paling utama, sebagaimana diriwayatkan Thariq ibn Syihab Al-Bajali RA bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apa jihad yang paling utama?” Beliau menjawab, “Menyampaikan kalimat kebenaran kepada penguasa yang zalim.”