SwaraWarta.co.id– Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit dalam hidupnya. Kita kerap merasa bahwa sakit merupakan hal yang negatif dan tidak seharusnya ada dalam kehidupan. Namun perlu diketahui, bahwa sakit merupakan bentuk cinta Allah SWT kepada hambanya.
Dengan sakit, maka kesabaran dan kerelaan seseorang dalam menerima takdir diuji. Dalam Islam, muslim dianjurkan untuk menjenguk orang yang sakit dan mendoakannya. Rasulullah SAW bahkan menjenguk sahabatnya yang sakit dan membacakannya doa mohon kesembuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Doa Memohon Kesembuhan Ketika Sakit
Berikut merupakan doa untuk memohon kesembuhan:
1. Doa Mohon Kesembuhan Pertama
بِسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَ أَحَاذِرُ
Bismillaah (3x), a’uudzu bi ‘izzatillaahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru (7x).
Artinya: “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah dari kejahatan yang menimpaku dan yang aku takuti.” (HR. Muslim)
2. Doa Mohon Kesembuhan Kedua
بِسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ مِنْ وَجَعِي هَذَا.
Bismillaah a’uudzu bi ‘izzatillaah wa qudratihi min syarri maa ajidu min waja’ii haadzaa.
Artinya: “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah, dari kejahatan penyakit yang aku derita ini.” (HR Tirmidzi)
3. Doa Mohon Kesembuhan Ketiga
Doa mohon kesembuhan versi lainnya ini dikutip dari kitab Al-Adzkar tulisan Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha. Doa tersebut diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Pertama-tama, bacalah ta’awudz pada sebagian keluarga dan mengusap dengan tangan kanan lalu memanjatkan lafal berikut,
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’an laa yughadiru saqaman
Artinya: “Ya Allah, Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit, sembuhkanlah, Engkau-lah Dzat Yang Menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.”
4. Doa Mohon Kesembuhan Keempat
Masih dari sumber yang sama, doa kesembuhan versi keempat ini bisa dibaca sambil meletakkan tangan pada bagian tubuh yang sedang sakit.
بِسْمِ اللّهِ
Bismillah (3x)
Artinya: “Dengan Nama Allah”
Kemudian, panjatkan doa berikut sebanyak tujuh kali,
أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir
Artinya: “Aku berlindung dengan keperkasaan dan kuasa Allah dari keburukan apa yang aku rasakan dan apa yang aku khawatirkan.”
5. Doa Mohon Kesembuhan Kelima
Doa mohon kesembuhan versi kelima dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqash. Berikut bunyi doanya,
اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا
Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan
Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad.”
6. Doa Mohon Kesembuhan Keenam
أَسْأَلُ الله العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka (7x)
Artinya: “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhannya Awasy yang agung, semoga Dia menyembuhkanmu,”
7. Doa Mohon Kesembuhan Ketujuh
Kali ini, doa mohon kesembuhan tersebut dibaca oleh Malaikat Jibril ketika Nabi Muhammad SAW sedang sakit.
بِاسْمِ اللهِ، أَرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ مِنْ شَرِ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيْكَ
Bismillahi arqika min kulli syai’in yu’dzika min syarri kulli nafsin aw ainin haasidin, Allahu yasyfika bismillahi arqika
Artinya: “Dengan Nama Allah, aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari keburukan segala jiwa atau mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan Nama Allah aku meruqyahmu.”
Itulah doa untuk memohon kesembuhan yang dapat diterapkan dalam kehidupan. Jangan lupa untuk selalu berusaha menjaga kesehatan dengan hidup sehat dan berdoa kepada Allah SWT.
Penulis : Vahira Mona Luthfita, Jurnalis Magang