SwaraWarta.co.id- Dalam Islam, adab makan merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh umat Muslim. Meskipun tampak sederhana, ketentuan ini dapat dijadikan pedoman untuk meraih berkah dan manfaat. Islam mengatur segala hal sesuai dengan porsinya, termasuk dalam aspek makan dan minum sehari-hari. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah memberikan banyak contoh mengenai etika dan sopan santun saat makan. Oleh karena itu, sebagai pengikutnya, kita dianjurkan untuk mengikuti ajaran terkait adab makan tersebut.
Adab- adab Makan dalam Islam
Berikut adalah beberapa adab dan sopan santun saat makan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Membaca Doa
Rasulullah Saw menganjurkan umatnya untuk mengucapkan niat dan berdoa sebelum memulai aktivitas, termasuk saat makan. Umat Muslim umumnya mengetahui doa sebelum dan sesudah makan. Selain itu, Nabi Saw juga memulai makan dengan ucapan tertentu.
2. Tidak Makan Berlebihan
Allah Swt memerintahkan agar hamba-Nya tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk makan. Hal ini tercermin dalam firman-Nya pada bagian akhir Surat Al-A’raf ayat 31.
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
“…Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS Al-A’raf Ayat 31)
Senada dengan ketentuan di atas, Rasulullah Saw juga menganjurkan hal yang sama untuk umatnya. Beliau pernah bersabda: “Tidak ada yang lebih jahat daripada orang yang memadati perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, sepertiga air (minuman), dan sepertiga lagi untuk udara (bernafas).” (HR At-Tirmidzi)
3. Gunakan tangan kanan
Adab berikutnya adalah memakai tangan kanan ketika makan. Ibnu ‘Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda:
“Jika di antara kalian makan, hendaklah dia makan salah seorang dengan tangan kanannya. Dan jika dia minum, hendaklah dia minum dengan tangan kanan. Karena setan itu selalu makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri.” (HR Muslim)
Sebagai pengecualian, apabila ada uzur yang menyebabkan seseorang tidak dapat makan atau minum dengan tangan kanan, baik berupa sakit, luka, maupun masalah lainnya, dia boleh makan atau minum dengan tangan kiri.” (Syaikh an-Nawawi, dalam penjelasan Shahih Muslim)
4. Jangan mencela makanan
Nabi Saw juga mengajarkan agar umatnya tidak mencela atau memilih-milih makanan. Beliau sangatlah menghargai setiap jenis makanan yang diberikan dan selalu bersyukur atas nikmat tersebut.
مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعاَماً قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَ إِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
“Rasulullah Saw tidak pernah mencela makanan. Apabila beliau berselera (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya. Jika tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
5. Duduk ketika makan
Rasulullah Saw pernah bersabda: “Aku tidak makan sambil bersandar. Aku adalah seorang hamba, maka aku minum seperti minumnya hamba dan makan pun seperti makannya seorang hamba.” Namun, apabila ada kondisi tertentu seperti sakit atau tidak memungkinkan untuk duduk, orang yang bersangkutan tetap diperkenankan makan dengan cara yang dia bisa. Intinya, tidak perlu sampai membebaninya.
6. Makan Menggunakan Jari
Meskipun saat ini banyak tersedia alat makan modern dan canggih, Rasulullah Saw lebih menyukai makan dengan tangan dan jari. Beliau menilai cara ini lebih sesuai dengan fitrah manusia.
7. Jangan Meniup Makanan
Jika makanan atau minuman panas, sebaiknya didinginkan terlebih dahulu. Tidak diperbolehkan meniup makanan atau minuman yang panas.
8. Makan bersama
Nabi Saw sangat suka makan bersama. Biasanya, beliau selalu mencari para sahabatnya untuk diajak makan bersama. Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah bahwa beliau bersabda: “Makanan dua orang cukup untuk dimakan tiga orang, makanan tiga orang cukup dimakan empat orang.” (HR Al-Bukhari, Muslim)
9. Mengunyah makanan dengan baik
Makanan harus dikunyah dengan baik sebelum menelannya. Hal ini nantinya ditujukan agar membantu melancarkan pencernaan. Pada sebuah hadis, Nabi Saw bersabda: “Kecilkan suapan dan baguskan mengunyahnya.” Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah mengunyah makanannya sebanyak 33 kali.
10. Jika makanan telah dihidangkan, dahulukan daripada salat
Nabi SAW selalu mendahulukan makan daripada salat, dengan catatan jika makanan telah dihidangkan. Beliau pernah bersabda: “Apabila makan malam telah dihidangkan dan salat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi salat) sampai makanmu selesai.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Terkait alasannya, Rasulullah menganjurkan demikian supaya hati terasa tenang, khusyuk, dan tidak memikirkan makanan saat shalat. Namun, bisa juga mempertimbangkan tingkat rasa lapar yang dirasakan. Jika rasa lapar sangat terasa dan makanan telah dihidangkan, maka hendaknya mendahulukan makan. Akan tetapi, jika lapar tidak begitu terasa, maka lebih utama untuk sholat, lalu setelah itu menyantap makanan yang telah dihidangkan.
11. Berdoa setelah makan Setelah selesai makan
Rasulullah Saw mengucapkan bacaan “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah) sebagai tanda syukur atas makanan yang diberikan. Selain itu, umat Muslim juga dapat membaca doa setelah makan yang biasa diajarkan sejak kecil.
Dengan mengikuti adab-adab ini, kita dapat mempraktikkan cara makan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Penulis : Vahira Mona Luthfita, Jurnalis Magang