Swarawarta.co.id – Istri yang tidak pantas dipertahankan menurut islam kerap menjadi sorotan sejumlah suami.
Ciri-ciri Istri yang Tidak Pantas dipertahankan
Ada kondisi tertentu di mana seorang suami atau istri mungkin merasa hubungan tersebut tidak lagi berjalan dengan baik dan mempertimbangkan perceraian.
Islam memberikan panduan yang jelas dalam menangani masalah ini, termasuk dalam hal istri yang dianggap tidak pantas dipertahankan dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut ciri istri yang tidak pantas dipertahankan menurut Islam:
1.Perilaku Durhaka atau Nusyuz
Salah satu kondisi yang dapat membuat istri tidak pantas dipertahankan adalah ketika istri melakukan nusyuz atau perilaku durhaka.
Nusyuz dalam Islam merujuk pada tindakan pembangkangan atau ketidakpatuhan seorang istri terhadap suaminya dalam hal yang dibenarkan oleh syariat.
Misalnya, istri yang menolak menjalankan kewajiban rumah tangga tanpa alasan yang syar’i, atau istri yang sering meninggalkan rumah tanpa izin suami. Namun, suami tetap diharuskan untuk menasihati istri terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan perceraian.
2. Perilaku Tidak Setia (Zina)
Dalam Islam, kesetiaan adalah salah satu pondasi pernikahan yang sangat penting.
Jika seorang istri terbukti melakukan perzinahan, maka hal ini menjadi alasan kuat bagi suami untuk tidak mempertahankan pernikahan tersebut.
Zina dianggap sebagai dosa besar dalam Islam, dan hubungan yang dibangun di atas ketidaksetiaan tidak akan memberikan kebahagiaan dan berkah.
3. Tidak Menjalankan Kewajiban Agama
Islam mewajibkan setiap Muslim untuk menjalankan ibadah dan menjaga hubungan dengan Allah SWT.
Jika seorang istri secara sengaja dan terus-menerus mengabaikan kewajiban agamanya, seperti tidak sholat, tidak puasa, atau menjalani gaya hidup yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka hal ini bisa menjadi pertimbangan serius bagi suami.
Peran istri sebagai pendamping hidup seharusnya juga meliputi dukungan spiritual, bukan sebaliknya.
4. Menghancurkan Keharmonisan Rumah Tangga
Istri yang kerap menimbulkan perselisihan, konflik, atau bahkan memprovokasi pertengkaran dalam rumah tangga tanpa alasan yang jelas juga dianggap tidak pantas dipertahankan.
Sikap seperti ini tidak hanya merusak hubungan suami-istri, tetapi juga bisa berdampak pada anak-anak dan keluarga besar.
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga dan menghindari tindakan yang merusak keutuhan keluarga.
5. Melakukan Kekerasan Fisik atau Psikologis
Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya terbatas pada kekerasan fisik, tetapi juga bisa berbentuk kekerasan psikologis.
Istri yang sering melakukan kekerasan verbal atau emosional terhadap suami dapat menjadi alasan perceraian.
Dalam Islam, suami dan istri diharapkan untuk saling menghormati dan menjaga perasaan satu sama lain. Tindakan yang merendahkan, mengintimidasi, atau menyakiti pasangan secara emosional sangat dilarang.
6. Mengabaikan Peran sebagai Ibu
Dalam Islam, peran istri bukan hanya sebagai pendamping suami tetapi juga sebagai ibu yang bertanggung jawab mendidik anak-anak.
Istri yang dengan sengaja mengabaikan tugasnya sebagai ibu dan tidak peduli terhadap pendidikan serta kesejahteraan anak-anak bisa dianggap tidak pantas dipertahankan.
Anak adalah amanah yang harus dijaga bersama dalam rumah tangga yang Islami.