Kim Jong-un Mengeksekusi 30 Pejabat Karena Gagal Cegah Banjir

- Redaksi

Thursday, 5 September 2024 - 21:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kim Jong-un mengeksekusi 30 pejabat karena gagal mitigasi banjir.Doc.lst

Kim Jong-un mengeksekusi 30 pejabat karena gagal mitigasi banjir.Doc.lst

SwaraWarta.co.id– Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, marah besar akibat banjir bandang yang melanda negaranya. Ia dilaporkan telah mengeksekusi 30 pejabat setelah mereka gagal mencegah bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi musim panas ini.

Media dari Korea Selatan mengungkapkan bahwa jumlah korban jiwa akibat banjir mencapai 4.000 orang. Seorang pejabat di bawah rezim Kim Jong-un menyatakan bahwa antara 20 hingga 30 pejabat dan pemimpin di Korea Utara telah didakwa karena korupsi dan kelalaian. Sehingga Korea Utara menjatuhkan hukuman mati kepada mereka.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari New York Post, Selasa (3/9/2024), hal itu diungkapkan sumber pejabat tersebut kepada TV Chosun.

Baca Juga :  Lebih dari 1 Juta Pemuda Korea Utara Daftar Militer di Tengah Ketegangan dengan Korea Selatan

“Telah diketahui bahwa 20 hingga 30 kader di wilayah terdampak banjir dieksekusi pada waktu yang sama bulan lalu,” tutur pejabat tersebut.

Namun, laporan eksekusi tersebut tak bisa diverifikasi secara langsung dan independen.

Kantor Berita Korea Utara, KCNA, sebelumnya melaporkan bahwa Kim Jong-un telah memerintahkan tindakan tegas terhadap para pejabat setelah terjadinya bencana banjir di Provinsi Chagang pada bulan Juli.

Media Korea Selatan mengklaim bahwa 4.000 orang tewas dan lebih dari 15.000 orang terpaksa mengungsi.

Meskipun identitas pejabat yang dieksekusi tidak diungkapkan, laporan dari sumber anonim menyebutkan bahwa Kang Bo-hoon, Sekretaris Komite Partai Provinsi Chagang sejak 2019, termasuk di antara pemimpin yang diberhentikan oleh Kim Jong-un akibat bencana tersebut.

Baca Juga :  Korsel dan Korut Kembali Memanas, Ancaman Perang Menghantui Semenanjung Korea

Di sisi lain, Lee Il-gyu, seorang mantan diplomat Korea Utara yang membelot, mengatakan bahwa para pejabat di provinsi itu merasa sangat cemas dan tidak tahu kapan mereka akan dieksekusi.

Bulan lalu, Kim Jong-un mengunjungi daerah yang terkena dampak banjir dan bertemu dengan warga setempat. Kim Jong-un memperkirakan bahwa pemulihan lingkungan yang terdampak akan memakan waktu berbulan-bulan.

Kim Jong-un juga mengkritik laporan media Korea Selatan mengenai jumlah korban, dengan menegaskan bahwa tidak ada ribuan orang yang tewas akibat bencana tersebut.

Penulis : Vahira Mona Luthfita, Jurnalis Magang

Berita Terkait

Heboh Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Guru Beri Uang Rp 1 Juta
Masuk Masa Tenang, Ridwan Kamil Pilih Lakukan Hal Ini
Diguyur Hujan Deras, 4 Orang di Padang Tewas Tertimbun Longsor
Ngaku Diculik, Santri di Magetan Peras Orang Tuanya Sendiri
PPN Naik Jadi 12% di 2025, Pedagang Tanah Abang Makin Tertekan
Hari Terakhir Kampanye, Relawan Pramono Rano Pindah Haluan ke RIDO
Pilkada 2024: Polres Ponorogo Ajak Jurnalis Wujudkan Suasana Damai
Gunung Dempo Erupsi: PVMBG Imbau Warga dan Wisatawan Jaga Jarak Aman

Berita Terkait

Sunday, 24 November 2024 - 09:41 WIB

Heboh Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Guru Beri Uang Rp 1 Juta

Sunday, 24 November 2024 - 09:34 WIB

Masuk Masa Tenang, Ridwan Kamil Pilih Lakukan Hal Ini

Sunday, 24 November 2024 - 09:28 WIB

Diguyur Hujan Deras, 4 Orang di Padang Tewas Tertimbun Longsor

Sunday, 24 November 2024 - 09:22 WIB

Ngaku Diculik, Santri di Magetan Peras Orang Tuanya Sendiri

Sunday, 24 November 2024 - 09:22 WIB

PPN Naik Jadi 12% di 2025, Pedagang Tanah Abang Makin Tertekan

Berita Terbaru

Ridwan Kamil 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Masuk Masa Tenang, Ridwan Kamil Pilih Lakukan Hal Ini

Sunday, 24 Nov 2024 - 09:34 WIB

Berita Terbaru

Diguyur Hujan Deras, 4 Orang di Padang Tewas Tertimbun Longsor

Sunday, 24 Nov 2024 - 09:28 WIB

Berita

Ngaku Diculik, Santri di Magetan Peras Orang Tuanya Sendiri

Sunday, 24 Nov 2024 - 09:22 WIB