Seorang anak perempuan, berinisial AA (13) ditemukan meninggal di TPU Talang Kerikil, Kecamatan Sukarame, Palembang pada Minggu (1/9/2024).
Setelah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, barulah diketahui bahwa penyebab kematian siswi kelas 2 SMP tersebut adalah karena asfiksia atau kekurangan oksigen yang parah, yang ditandai dengan keluarnya buih dari hidung dan mulutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilansir dari detikSumbagsel di lokasi pemakaman pada Senin (2/9/2024), terlihat teman-teman sekolah dan keluarga korban hadir untuk mengantar jenazah AA. Ayah korban, Saparudin, tampak sangat berduka saat menyaksikan proses pemakaman putrinya.
Menurut keterangan dari pihak keluarga, AA dikenal sebagai anak yang rajin dan pekerja keras, AA juga sering menjajakan balon untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.
Paman korban, Nurpan (59), menjelaskan bahwa saat sebelum tewas AA tinggal bersama keluarga pama nya di Jalan Sirna Raga, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, AA biasanya merawat istri pamannya yang sedang sakit stroke. Hal ini terjadi karena paman AA tidak memiliki anak perempuan, oleh karena itu ia meminta bantuan AA.
“Sebelumnya korban, ayah dan ibu tirinya tinggal di kontrakan tidak jauh dari sini. Nah sejak istri saya sakit satu bulan lalu, ia bersama ayah, ibu dan adiknya juga tinggal di sini. Dia (korban) membantu mengurusi istri saya karena anak saya laki-laki semua,” kata Nurpan, paman Korban.
“Sepulang sekolah jualan balon dan diantar jemput oleh anak saya (sepupu korban) untuk tambahan jajan. Dari jam 2 sampai jam 8, lokasinya pindah-pindah,” ujarnya
Nurpan juga menyebutkan bahwa AA sering berjualan balon keliling usai pulang sekolah. Ia berjualan hingga malam hari untuk mendapatkan tambahan uang jajan.
“Di pulang sekolah pasti jualan balon. Aku tahu pas pulang kerja liat rumah ramai sekitar pukul 17.00 WIB ternyata AA meninggal dunia. Gak ada pirasat karena dia ini anaknya baik dan rajin,” tutur Nurpan Paman AA.
Nurpan mengaku terkejut saat mengetahui kabar meninggalnya AA, ia terkejut karena saat pulang kerja, ia mendapati rumahnya sudah dipenuhi orang. Tak disangka kabar duka lah yang ia dapatkan.
Penulis : Pipit Adila Wati, Siswi Magang, SMAN 1 Ponorogo.