Pelaku pembacokan keponakannya sendiri (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Pada Rabu malam, terjadi penganiayaan di Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.
Kejadian itu melibatkan 2 pelaku, yaitu seorang bapak dan anak, serta seorang korban yang masih keponakan bapak tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyebabnya diduga karena sang keponakan mencuri 10 batang pohon Kamelina milik pelaku.
Baca Juga:
Peran Tukang Soto dalam Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung
“Kurang lebihnya setahu saya pemicunya karena ada kesalahpahaman. Tadi setelah saya dapat laporan dari warga, pas sampai ke lokasi, korban sudah luka dan kritis karena luka bacok dan dihantam pakai kayu,” kata Kepala Desa Wringinanom Saiful Rizal Habibi.
Saat terjadi, ketiganya sedang cekcok di warung kopi sebelum berujung pada penganiayaan di depan rumah warga setempat.
“Jadinya saya geram dan langsung mencari dia (keponakannya), jarena kejadian seperti ini (menebang pohon) sudah sering dilakukan, bahkan dulu pernah mencuri pohon jati 4 pikap. Selain itu sertifikat tanah juga digadaikan dan dikembalikan (hanya) fotokopinya saja,” kata korban salah satu pelaku yakni Nurhasan.
Korban mengalami banyak luka bacok pada waktu itu, dan harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang sangat buruk.
Kepala Desa menyatakan bahwa kejadian ini disebabkan oleh kesalahpahaman dan ketegangan yang semakin meningkat.
Baca Juga:
Vina Sebelum 7 Hari : Sinopsis dan Kisah dibaliknya
Pelaku kini telah ditangkap, dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Kejadian ini tentu menarik perhatian banyak orang. Sebab pelaku dan korban masih memiliki hubungan kerabat.