Aksi demo di Dompu yang diwarnai kericuhan (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Beberapa mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Dompu di Nusa Tenggara Barat (NTB) ditangkap oleh polisi karena terlibat dalam perusakan gerbang kantor bupati.
Baca Juga:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ribuan Buruh Demo May Day Pada Esok Hari, Catat Lokasinya!
Perusakan ini terjadi pada saat mereka menggelar aksi demonstrasi yang menuntut kenaikan harga jagung pada tanggal 18 April 2024. Kelima mahasiswa ini sekarang dalam tahanan polisi setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 13 Mei 2024.
“Sudah tiga hari ini mereka ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka,” kata salah satu kader HMI Dompu, Muhammad Azwar, pada awak media, Rabu (15/5).
Meskipun senior HMI Dompu sedang berusaha untuk mengajukan penangguhan penahanan, polisi belum memberikan respons.
Pada saat aksi demonstrasi terjadi, kericuhan terjadi antara mahasiswa dengan polisi yang berjaga.
Akibatnya, ada dua mahasiswa yang pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Berita ini masih menjadi perbincangan di masyarakat setempat, karena Sekda Dompu selaku pelapor belum memberikan komentar dan polisi belum memberikan keterangan.
“Ada dua orang rekan kami yang jadi korban, mereka dilarikan ke rumah sakit,” kata seorang mahasiswa inisial W kepada awak media.
Baca Juga:
Belum Sempat Didemo, Bupati Ponorogo Kembalikan Jalan Sultan Agung Jadi 2 Arah
Aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut memang memiliki tujuan baik. Namun sayangnya, terdapat beberapa aksi yang menyebabkan kericuhan.
Penetapan 5 mahasiswa sebagai tersangka tentu mendapatkan sorotan dari berbagai lapisan masyarakat. Sebab dalam demo tersebut juga melukai 1 mahasiswa