pavel Durov, CEO Telegram di Tangkap, Ini Kronologi nya

- Redaksi

Thursday, 29 August 2024 - 03:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pavel Durov, pendiri, sekaligus CEO aplikasi Telegram, ditangkap di Bandara Bourget sekitar Paris pada malam Sabtu (24/8/2024).

 

 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita ini dilaporkan oleh media Prancis TF1 TV dan BFM TV, yang mengutip dari sumber anonim.

 

Aplikasi Telegram, adalah sebuah aplikasi yang memiliki pengaruh besar di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet lainya.

 

Telegram merupakan salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat. Aplikasi ini juga berambisi untuk mencapai satu miliar pengguna tahun depan.

 

Durov, CEO telegram berasal dari Rusia, sementara ia mendirikan aplikasi telegram yang berbasis di Dubai, Durov sendiri meninggalkan Rusia pada tahun 2014 setelah ia menolak permintaan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial VK yang pernah ia miliki.

Baca Juga :  Israel Serang Pusat Kota Gaza, Netanyahu Bersikeras Untuk Mencapai Tujuan Perang

 

 

Menurut TF1, Durov biasanya bepergian menggunakan jet pribadi, ia bahkan telah menjadi target surat perintah penangkapan serta penyelidikan.

 

TF1 dan BFM TV melaporkan bahwa penyelidikan terus terfokus pada kurangnya moderasi di Telegram, yang dianggap polisi memungkinkan aktivitas kriminal berlangsung tanpa hambatan.

 

 

Saat ini telegram belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters, dan Kementerian Dalam Negeri serta kepolisian Prancis juga tidak memberikan keterangan.

 

Durov diketahui memiliki kekayaannya diperkirakan mencapai US$15,5 miliar menurut Forbes, menyatakan bahwa beberapa pemerintah berusaha menekannya.

 

 

Ia menegaskan bahwa Telegram, yang saat ini memiliki 900 juta pengguna aktif, harus tetap menjadi “platform netral” dan tidak terlibat dalam geopolitik.

Baca Juga :  Francesco Bagnaia Menang di MotoGP Thailand 2024, Jorge Martin Tetap Memimpin Klasemen

 

Kedutaan Besar Rusia di Prancis menyatakan kepada TASS bahwa mereka belum dihubungi oleh tim Durov setelah berita penangkapan tersebut, tetapi mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mengklarifikasi situasi.

Penulis : Pipit Adila Wati, Siswi Magang, SMAN 1 PONOROGO.

Berita Terkait

Mega Aulia Menangis: “Tolong Jangan Tayangkan Lagi Sinetron Saya”
Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya
Penjualan iPhone di China Anjlok, Huawei Sukses Pikat Konsumen dengan Diskon Besar
Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo, Kejaksaan Sita 10 Kendaraan
Praperadilan Tom Lembong Berlangsung: Tidak Dijelaskan Apa Masalahnya
Makin Merebak, Bareskrim Tetapkan 734 Orang jadi Tersangka dalam 619 Kasus Judi Online
Shin Tae-yong Panggil Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick untuk ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024
Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus: Momen Sederhana yang Sah di Mata Agama dan Hukum

Berita Terkait

Thursday, 21 November 2024 - 19:54 WIB

Mega Aulia Menangis: “Tolong Jangan Tayangkan Lagi Sinetron Saya”

Thursday, 21 November 2024 - 19:47 WIB

Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya

Thursday, 21 November 2024 - 17:07 WIB

Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo, Kejaksaan Sita 10 Kendaraan

Thursday, 21 November 2024 - 16:59 WIB

Praperadilan Tom Lembong Berlangsung: Tidak Dijelaskan Apa Masalahnya

Thursday, 21 November 2024 - 16:53 WIB

Makin Merebak, Bareskrim Tetapkan 734 Orang jadi Tersangka dalam 619 Kasus Judi Online

Berita Terbaru

Potret Nissa Sabyan dan Ayus (Dok.ist)

Berita

Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya

Thursday, 21 Nov 2024 - 19:47 WIB