SwaraWarta.co.id – Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Anastuty Kusumowardhani, mengungkapkan bahwa BI meluncurkan beberapa strategi untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) beralih ke digital.
Baca Juga: Pemprov DKI Fasilitasi Sertifikasi Halal Gratis bagi 5.000 UMKM
“Menjawab peluang digitalisasi yang ada secara umum, terdapat lima strategi akselerasi pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia agar go digital yaitu yang pertama adalah produksi,” kata Anastuty dalam lokakarya Strategi Go-Digital UMKM Zaman Now di Jakarta, Selasa malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Strategi untuk Pengembangan UMKM
Dalam lokakarya di Jakarta, Anastuty menjelaskan bahwa ada lima strategi utama yang diterapkan untuk mempercepat pengembangan UMKM agar go digital:
1. Produksi: Memanfaatkan digital farming untuk meningkatkan proses produksi.
2. Promosi dan Penjualan: Menggunakan program onboarding dan Indonesia SME Hub untuk mempromosikan produk UMKM, baik di dalam maupun luar negeri.
3. Edukasi Keuangan Digital: Meningkatkan literasi keuangan melalui Modul Edukasi Digital Finansial Services.
4. Akses Keuangan: Meningkatkan akses keuangan melalui program seperti SIAPIK, BISAID, dan BM Pembiayaan.
5. Pembayaran: Mengoptimalkan sistem pembayaran untuk UMKM.
Bank Indonesia juga membangun infrastruktur untuk mendukung pembayaran digital. Ini termasuk penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk transaksi yang lebih mudah, BI-FAST untuk efisiensi transaksi, dan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) untuk sistem pembayaran yang terintegrasi.
Baca Juga: Berdayakan UMKM, PT Pos dan Tik Tok Kolaborasi
Anastuty menekankan bahwa semua strategi ini bertujuan untuk mempersiapkan UMKM agar go digital, meningkatkan daya saing, dan memperluas akses pasar mereka.