Letusan Gunung Marapi: Dampak Intensitas Curah Hujan yang Tinggi Menurut Pakar Geologi

- Redaksi

Wednesday, 21 August 2024 - 19:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Diberitakan bahwa, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami letusan yang diduga dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan.

Ahli geologi dan vulkanologi, Ade Edward, mengemukakan bahwa fenomena ini terjadi karena curah hujan yang tinggi terus menerus membasahi dapur magma gunung tersebut, sehingga memicu aktivitas vulkanik.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pernyataannya di Padang pada hari Rabu, Ade Edward menjelaskan bahwa letusan Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut tergolong tipe freatik.

Menurutnya, tipe letusan ini terjadi ketika air yang jenuh di sekitar kawah gunung berinteraksi langsung dengan dapur magma yang berada di bawah permukaan.

Baca Juga :  PSK Anak Michat Layani 20 Pria Sehari

Akibat interaksi tersebut, tekanan yang dihasilkan memicu terjadinya letusan.

Ade juga menyoroti bahwa curah hujan yang terus mengguyur kawasan gunung api tersebut selama beberapa hari terakhir turut berperan dalam akumulasi air di dapur magma.

Air yang terkumpul kemudian menciptakan tekanan yang cukup besar hingga melepaskan energi ke permukaan melalui letusan.

Meskipun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Gunung Marapi dari level siaga menjadi waspada sejak 1 Juli 2024, Ade Edward mengingatkan bahwa ancaman letusan masih tetap ada.

Ia menegaskan bahwa masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api harus selalu waspada karena potensi erupsi bisa terjadi sewaktu-waktu.

Pada Rabu siang, Gunung Marapi kembali meletus sekitar pukul 12.40 WIB, meskipun tinggi kolom abu tidak dapat diamati oleh pihak Pos Pengamatan Gunung Api.

Baca Juga :  2,3 Juta Honorer Terdata di BKN Dipastikan Lolos dan Mendapat NIP, yang Tidak Terdata Harus Lakukan Ini

Letusan tersebut tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 30 milimeter dan durasi sekitar 48 detik.

Sebagai langkah antisipasi, PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi untuk melarang masyarakat, pengunjung, dan wisatawan mendekati atau beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas vulkanik, yaitu Kawah Verbeek.

Langkah ini diambil guna menghindari risiko yang mungkin timbul dari letusan yang tidak terduga.

Secara keseluruhan, kondisi Gunung Marapi tetap memerlukan perhatian serius dari masyarakat sekitar, meskipun statusnya telah diturunkan.***

Berita Terkait

Polda Metro Jaya Lakukan Pemblokiran Akun Judi Online, Sita Rekening dan Selidiki Korupsi Pegawai Kominfo
Shin Tae-yong akan Turunkan Skuad Pemain Muda di Piala AFF 2024
Masuk Masa Tenang, Jokowi Himbau Hal Ini
Misalkan dalam Suatu Perekonomian Diketahui Pendapatan Y = 200, Penawaran Uang M = 100, dan Laju Peredaran uang V = 8
Harga Minyakita Naik, Mendag Pastikan Kembali Normal Minggu Ini
Guru Supriyani Divonis Bebas, Hakim Nyatakan Tidak Terbukti Bersalah
Rizky Febian Gantikan Mahalini Manggung, Tunjukkan Tanggung Jawab Sebagai Suami
Honda PCX 2025 Hadir di Pasar Global dengan Tampilan Modern dan Sporty, Kapan Rilis ke Indonesia?

Berita Terkait

Monday, 25 November 2024 - 19:24 WIB

Polda Metro Jaya Lakukan Pemblokiran Akun Judi Online, Sita Rekening dan Selidiki Korupsi Pegawai Kominfo

Monday, 25 November 2024 - 17:20 WIB

Masuk Masa Tenang, Jokowi Himbau Hal Ini

Monday, 25 November 2024 - 17:14 WIB

Misalkan dalam Suatu Perekonomian Diketahui Pendapatan Y = 200, Penawaran Uang M = 100, dan Laju Peredaran uang V = 8

Monday, 25 November 2024 - 17:10 WIB

Harga Minyakita Naik, Mendag Pastikan Kembali Normal Minggu Ini

Monday, 25 November 2024 - 17:05 WIB

Guru Supriyani Divonis Bebas, Hakim Nyatakan Tidak Terbukti Bersalah

Berita Terbaru