Swarawarta.co.id – Beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo, termasuk sejumlah desa di Kecamatan Pulung, kini dilanda kekeringan.
Supriyanto mengungkapkan bahwa kekeringan ini telah berlangsung selama sekitar dua bulan terakhir.
Sumber-sumber air di daerah tersebut semakin berkurang, bahkan sebagian besar sudah mulai kering.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di Dusun Dungus, Desa Karangpatihan, Pulung itu ada 280 KK, mayoritas terdampar kekeringan,” kata Kepala Dusun Dungus, Supriyanto, ditulis Selasa (20/8/2024).
Akibatnya, warga harus berjalan jauh untuk mendapatkan air dari sungai yang juga mulai surut.
“Masyarakat sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga bantuan air bersih dari pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan,” jelas Supriyanto.
Untuk meringankan beban masyarakat, BPBD Ponorogo mulai menyalurkan air bersih ke wilayah-wilayah yang terkena dampak kekeringan.
Selain itu, sejumlah perusahaan swasta juga ikut serta dalam pendistribusian air bersih ini.
Salah satunya adalah Mahesa Group, yang memberikan bantuan air bersih kepada warga di Desa Karangpatihan.
Aan, perwakilan Mahesa Group, menyatakan bahwa pihaknya merasa terdorong untuk membantu warga yang kesulitan akibat kemarau yang berkepanjangan.
“Kita salurkan 2 truk tangki air bersih ke warga yang terdampak kekeringan di Desa Karangpatihan,” kata Direktur Pabrik Es PMP Ponorogo dari Mahesa Group, Aan Wildan Ahsani.
Diharapkan, distribusi air bersih ini dapat sedikit meringankan kebutuhan dasar warga yang terkena dampak.