SwaraWarta.co.id – Apa itu integralistik? Integralistik, dalam pengertian yang paling sederhana, merujuk pada suatu pendekatan atau konsep yang mengutamakan pemahaman dan penanganan suatu hal secara komprehensif dan menyeluruh.
Ini berarti melihat suatu masalah atau fenomena tidak hanya dari satu sudut pandang, melainkan dari berbagai aspek yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
Untuk lebih jelasnya, mari disimak mengenai pembahasannya apa itu integralistik?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asal-Usul dan Konsep Dasar
Istilah “integralistik” sering dikaitkan dengan pemikiran Soepomo, salah satu perancang Undang-Undang Dasar 1945.
Beliau mengusung konsep negara integralistik sebagai dasar filosofis negara Indonesia.
Dalam pandangan Soepomo, negara adalah satu kesatuan yang utuh terdiri dari berbagai elemen, termasuk masyarakat, budaya, dan agama.
Konsep integralistik ini menekankan pada:
- Kesatuan: Semua komponen dalam suatu sistem saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan.
- Keseimbangan: Tidak ada satu komponen pun yang lebih dominan dari yang lain, melainkan saling melengkapi dan menjaga keseimbangan.
- Kemanusiaan: Semua manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama, serta nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Penerapan Konsep Integralistik
Konsep integralistik memiliki implikasi yang luas dalam berbagai bidang, antara lain:
- Politik: Dalam politik, integralistik menekankan pada pentingnya konsensus nasional, di mana berbagai kelompok kepentingan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
- Hukum: Dalam hukum, integralistik menekankan pada pentingnya keadilan yang berlaku untuk semua, tanpa diskriminasi.
- Sosial: Dalam kehidupan sosial, integralistik menekankan pada pentingnya toleransi, saling menghormati, dan kerjasama antar berbagai kelompok masyarakat.
- Ekonomi: Dalam ekonomi, integralistik menekankan pada pentingnya pembangunan yang berkelanjutan, yang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Kritik terhadap Konsep Integralistik
Meskipun konsep integralistik memiliki banyak kelebihan, namun tidak luput dari kritik. Beberapa kritik yang sering dilontarkan antara lain:
- Terlalu idealis: Konsep integralistik dianggap terlalu idealis dan sulit diterapkan dalam realitas yang kompleks dan penuh kontradiksi.
- Kurang fleksibel: Konsep ini dianggap kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan zaman dan dinamika masyarakat.
- Berpotensi otoriter: Jika tidak diimbangi dengan mekanisme checks and balances yang kuat, konsep integralistik dapat berpotensi mengarah pada pemerintahan yang otoriter.
Konsep integralistik menawarkan perspektif yang menarik untuk memahami berbagai fenomena sosial, politik, dan budaya.
Meskipun memiliki sejumlah kritik, konsep ini tetap relevan dan dapat menjadi landasan bagi pembangunan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis.