Jepang Mengalami Penurunan Jumlah Penduduk, Hal Tersebut Terjadi Karena Apa?

- Redaksi

Thursday, 8 August 2024 - 15:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jepang Mengalami Penurunan penduduk hal tersebut terjadi karena apa?
(Dok. Ist)

Jepang Mengalami Penurunan penduduk hal tersebut terjadi karena apa? (Dok. Ist)

swarawarta.co.id – Seperti yang diketahui, Jepang Mengalami Penurunan penduduk hal tersebut terjadi karena beberapa faktor.

Bahkan kabarnya negara sakura tersebut sudah menyatakan bahwa penurunan penduduk terjadi cukup signifikan

Faktor Pemicu Jepang Mengalami Penurunan Jumlah Penduduk Hal Tersebut Terjadi karena…

Berikut ini faktor yang memicu terjadinya penurunan penduduk di Jepang secara signifikan:

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pedang Dunia II

Jepang sudah mulai mengalami penurunan jumlah kelahiran sejak Perang Dunia II. Persentase pertumbuhan penduduk Jepang juga mengalami penurunan sejak puncaknya pada tahun 1974, dimana pada saat itu jumlah kelahiran mencapai angka 18,6 per 1.000 orang.

Baca Juga: Cara Bikin Tulisan Jepang Nama Sendiri yang Aesthetic

Sedangkan pada tahun 1986, angka kelahiran hanya mencapai 11,4 per 1.000 orang, yang berarti penduduk Jepang mulai mengalami penurunan.

2. Demografi

Komposisi demografi penduduk Jepang juga mengalami perubahan signifikan, dimana saat ini lansia (65 tahun ke atas) lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak usia 15 tahun ke bawah.

Baca Juga :  Bayi Laki-laki di Blitar Dibuang, Polisi Buru Pelaku

Pada tahun 2021, jumlah populasi Jepang mencapai 126.050.796 jiwa, dimana populasi usia muda (15-64 tahun) hanya 12,30% dan populasi lansia (65 tahun ke atas) mencapai 28,70% dari total populasi.

Baca Juga: Jepang dilanda Kebangkrutan, 1.000 Perusahaan Tutup dalam Sebulan

4. Penurunan Peluang Kerja

Penurunan jumlah populasi muda juga dipengaruhi oleh rendahnya peluang kerja, terutama bagi kaum muda laki-laki. Seiring berjalannya waktu, jumlah pekerja tidak tetap di Jepang semakin meningkat sebagai dampak dari revisi undang-undang perburuhan dan tekanan global yang memaksa perusahaan memotong biaya.

Sebuah survei pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 40% tenaga kerja di Jepang bekerja dengan status pekerjaan tidak tetap.Fenomena ini memberikan implikasi serius terhadap pernikahan dan kelahiran anak, terutama bagi pasangan dengan pekerjaan yang tidak tetap.

5. Pandemi Covid 19

Pandemi COVID-19 juga mempercepat penurunan jumlah penduduk di Jepang. Kebijakan lockdown dan seruan pemerintah untuk mengurangi interaksi tatap muka mengakibatkan turunnya aktivitas kencan dan pernikahan. Hal ini berdampak pada penurunan angka kelahiran yang sudah rendah sebelumnya.

Baca Juga :  Apa Tantangan Terbesar dalam Mempertahankan Akhlak Mulia di Tengah Perkembangan Zaman yang Semakin Kompleks

Demikianlah beberapa faktor yang mengakibatkan penurunan jumlah penduduk di Jepang. Saldo kelahiran yang rendah, ketidaktertarikan pada pernikahan, sedikitnya peluang kerja, dan pandemi COVID-19 menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap penurunan populasi di Jepang.

Sejak Kapan Jepang Mengalami Penurunan Penduduk?

Jepang mengalami penurunan populasi penduduk yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Pada tahun 2018, populasi penduduk di Jepang mencapai sekitar 126.420.000 orang namun angka kelahiran terus menurun sementara tingkat kematian meningkat.

Pada tahun 2017, sekitar 900.000 bayi lahir, namun pada saat yang sama, 1,3 juta orang meninggal dunia.

Baca Juga: Golden Geisha, Restoran Jepang yang Hits dan Kekinian

Bahkan, tingkat bunuh diri di Jepang cukup tinggi, sehingga negara ini menempati peringkat ke-30 dalam daftar negara dengan tingkat bunuh diri terbanyak di dunia.

Salah satu faktor yang memengaruhi penurunan populasi penduduk di Jepang adalah kurangnya ketertarikan untuk menikah.

Sebuah survei yang dilakukan oleh National Institute of Population and Social Security Research pada tahun 2022 menyatakan bahwa hampir seperlima pria dan sekitar 15% wanita Jepang tidak tertarik untuk menikah, angka ini merupakan yang tertinggi sejak 1982.

Baca Juga :  Siapkan Jurnalis Berkualitas, Sugiri Sancoko Buat Pelatihan

Faktor lain yang memengaruhi penurunan populasi penduduk di Jepang adalah sedikitnya peluang kerja, khususnya untuk kaum muda laki-laki.

Pria Jepang dianggap sebagai pencari nafkah keluarga dan keterbatasan peluang kerja menyebabkan para pria tidak menikah serta tidak memiliki anak.

Baca Juga: Bukan Hanya Tokyo, Ini Kota Jepang yang Cocok jadi Planning Kunjungan

Pandemi COVID-19 juga berkontribusi dalam mempercepat penurunan populasi di Jepang.

Hal ini disebabkan oleh memburuknya perekonomian Jepang, orang-orang menghindari kunjungan ke dokter karena takut tertular COVID-19, dan turunnya aktivitas kencan dan pernikahan karena seruan pemerintah Jepang untuk mengurangi interaksi tatap muka.

Demikianlah beberapa faktor yang memengaruhi penurunan populasi penduduk di Jepang.

Tingkat angka kelahiran yang rendah, ketidaktertarikan untuk menikah, sedikitnya peluang kerja, dan pandemi COVID-19 menjadi beberapa faktor utama yang memengaruhi penurunan jumlah penduduk di Jepang.

Berita Terkait

Meutya Hafid: Kominfo Tetap Tegas Tutup Situs Judi Meski Digugat
Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Keluarkan Lava Pijar dan Kolom Abu
Mega Aulia Menangis: “Tolong Jangan Tayangkan Lagi Sinetron Saya”
Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya
Penjualan iPhone di China Anjlok, Huawei Sukses Pikat Konsumen dengan Diskon Besar
Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo, Kejaksaan Sita 10 Kendaraan
Praperadilan Tom Lembong Berlangsung: Tidak Dijelaskan Apa Masalahnya
Makin Merebak, Bareskrim Tetapkan 734 Orang jadi Tersangka dalam 619 Kasus Judi Online

Berita Terkait

Friday, 22 November 2024 - 05:10 WIB

Meutya Hafid: Kominfo Tetap Tegas Tutup Situs Judi Meski Digugat

Friday, 22 November 2024 - 05:05 WIB

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Keluarkan Lava Pijar dan Kolom Abu

Thursday, 21 November 2024 - 19:54 WIB

Mega Aulia Menangis: “Tolong Jangan Tayangkan Lagi Sinetron Saya”

Thursday, 21 November 2024 - 19:47 WIB

Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya

Thursday, 21 November 2024 - 17:11 WIB

Penjualan iPhone di China Anjlok, Huawei Sukses Pikat Konsumen dengan Diskon Besar

Berita Terbaru

Potret Nissa Sabyan dan Ayus (Dok.ist)

Berita

Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya

Thursday, 21 Nov 2024 - 19:47 WIB