Mengenal Buah Kering – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Buah kering sering menjadi perdebatan di kalangan penggemar makanan sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada yang menganggapnya sebagai camilan bergizi, sementara yang lain menyamakannya dengan permen.
Apa Itu Buah Kering?
Buah kering adalah buah yang hampir seluruh kandungan airnya dihilangkan melalui metode pengeringan.
Proses pengeringan ini membuat buah mengecil, sehingga menghasilkan buah kering yang padat energi.
Beberapa buah kering yang populer antara lain kismis, kurma, prune, buah ara, dan aprikot.
Selain itu, ada juga buah kering seperti mangga, nanas, cranberry, pisang, dan apel yang sering diolah menjadi permen berlapis gula.
BACA JUGA: Keluarga Korban Pesawat Latih, Sambangi RS Polri
Buah kering memiliki masa simpan yang lebih panjang dibandingkan buah segar dan sering dianggap sebagai camilan praktis, terutama selama perjalanan panjang tanpa lemari es untuk penyimpanan.
Kandungan Mikronutrien, Serat, dan Antioksidan pada Buah Kering
Informasi tentang buah kering memang bervariasi. Namun, secara umum, buah kering memiliki nilai gizi yang tinggi.
Sebagian buah kering mengandung jumlah nutrisi yang sama dengan buah segar, tetapi dalam bentuk yang lebih kecil dan padat.
Jika dihitung berdasarkan berat, buah kering mengandung serat, vitamin, dan mineral 3,5 kali lebih banyak dibandingkan buah segar.
Oleh karena itu, mengonsumsi buah kering dalam diet bisa menyediakan persentase besar dari kebutuhan harian vitamin dan mineral tubuh, seperti folat.
Namun, ada pengecualian untuk beberapa komponen nutrisi lainnya, seperti vitamin C yang kandungannya berkurang secara signifikan saat buah dikeringkan.
Secara umum, komposisi nutrisi buah kering mengandung banyak serat dan merupakan sumber antioksidan yang sangat baik bagi tubuh, khususnya polifenol.
Antioksidan polifenol dikenal memiliki manfaat kesehatan seperti memperbaiki aliran darah, meningkatkan kesehatan pencernaan, mengurangi kerusakan oksidatif, dan juga menurunkan risiko banyak penyakit.
BACA JUGA: Universitas Jambi Buka Suara Usai Alumninya Jadi Pemeran Video Mesum
Manfaat dan Risiko Kesehatan Buah Kering
Manfaat kesehatan dari buah kering cukup signifikan. Misalnya, kismis diketahui bisa menurunkan tekanan darah, memperbaiki kontrol gula darah, dan mengurangi penanda inflamasi darah.
Prune terkenal efektif dalam mengatasi sembelit berkat kandungan serat dan sorbitolnya.
Selain itu, buah-buahan kering juga dapat memberikan energi instan, yang sangat bermanfaat bagi atlet atau individu yang membutuhkan dorongan energi cepat.
Namun, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Proses pengeringan bisa meningkatkan kandungan gula dan kalori per porsi.
Beberapa produk buah kering juga diberi tambahan gula (sering disebut “buah kering manis” atau “buah kering berlapis gula”), yang bisa menambah jumlah kalori dan meningkatkan risiko obesitas serta penyakit terkait gula lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk membaca label dan memilih buah kering yang tidak mengandung gula tambahan.
Satu lagi hal yang perlu diperhatikan adalah kandungan sulfit pada beberapa buah kering.
Sulfit ditambahkan untuk mempertahankan warna buah dan mencegah oksidasi. Bagi beberapa orang yang sensitif terhadap sulfit, ini bisa memicu reaksi alergi.
Buah kering memang memiliki kandungan gizi yang padat dan bisa menjadi camilan sehat jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
Mereka kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Namun, karena kandungan gula dan kalorinya yang tinggi, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan memilih produk tanpa tambahan gula atau pengawet.
Dalam keseimbangan yang tepat, buah kering dapat menjadi bagian dari diet sehat, menawarkan banyak manfaat tanpa risiko kesehatan yang berarti.
Tetap perhatikan porsi dan pilih produk yang paling alami untuk mendapatkan manfaat maksimal dari buah kering.***